TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perdana Menteri Inggris David Cameron, Rabu (7/1/2015), mengecam serangan "barbar" terhadap kantor majalah satir Prancis Charlie Hebdo, yang sejauh ini telah menewaskan 11 orang.
PM Cameron menegaskan Inggris akan tetap bersama Prancis itu memerangi segala bentuk terorisme. Pernyataan Cameron ini dikeluarkan saat menghadiri sesi sidang dengan majelis rendah parlemen Inggris.
"Saya yakin semua anggota parlemen akan sepakat dengan saya dalam mengecam serangan barbar pagi ini di sebuah kantor majalah di Paris," ujar Cameron.
"Sejauh ini detil peristiwa itu belum jelas, saya paham bahwa parlemen dan negara ini akan tetap bersama rakyat Prancis dalam perlawanan terhadap segala bentuk terorisme dan kita tetap mempertahankan demokrasi dan kebebasan berpendapat," lanjut Cameron.
Sebelumnya, lewat akun Twitter-nya PM Cameron menyampaikan pesan bahwa penembakan di Paris sungguh sebuah perbuatan keji. Sementara Menteri Luar Negeri Philip Hammond mengatakan dia sangat terkejut mendengar serangan teror di Paris itu.
Majalah satir Charlie Hebdo beberapa kali sempat menerbitkan kartun Nabi Muhammad yang mengundang kecaman umat Muslim di seluruh dunia.
Kantor majalah ini sempat diserang bom molotov beberapa tahun lalu dan sang editor Stephane Chrbonnier berulang kali mendapatkan ancaman pembunuhan dan kini harus hidup di bawah perlindungan ketat polisi.
Pekan ini halaman depan majalah ini menampilkan penulis kontroversial Michel Houllebecq, yang buku terbarunya "Submission" mengisahkan Prancis di bawah pemerintahan Islam. Buku ini langsung menuai pro dan kontra di negeri tersebut.