TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Karya kedua rampung lebih dulu dan yang pertama menyusul belakangan. Ya, tak lama lagi lanjutan novel Harper Lee "To Kill a Mockingbird" akan diterbitkan pada 14 Juli tahun. Novel ini berjudul "Go Set a Watchman," beber penerbit Harper.
Penulis biografi Charles J Shields mengatakan Lee merupakan "penulis pemula" ketika menuliskan "Wacthman." Lee diganjar Pulitzer Prize lewat "To Kill a Mockingbird." Novel ini merupakan yang terlaris sepanjang masa versi The Guiness Book of World Record.
Novel "Wacthman" yang memuat 304 halaman, merupakan karya Lee yang baru terbit setelah 50 tahun, sebuah rentang waktu yang sangat panjang bagi seorang penulis besar.
"Medio 1950, Aku telah merampungkan sebuah novel, 'Go Set a Watchman,'" ujar Lee yang kini sudah berusia 88 tahun lewat penerbitnya, Harper, kepada Associated Press dan dikutip abcnews.go.com, Rabu (4/2/2015).
"Ceritanya berkisah tentang karakter Scout, perempuan dewasa dan Aku yakin itu usaha yang layak. Editorku, meyakinkanku untuk menulis sebuah novel yang memiliki keterhubungan dengan masa kecil Scout (yang kemudian terbit dalam 'To Kill a Mockingbird').
Lee begitu surprise dan senang, Watchmen bisa diterbitkan, berkat teman baiknya seorang pengacara, Tonja Carter yang menemukan karyanya itu.
"Setelah banyak berpikir dan bimbang, Aku mendiskusikannya lewat bantuan orang yang Aku percaya dan membiarkan untuk mendengar sampai muncul kesimpulan, itu layak dipublikasikan. Aku malu dan takjub ada penerbit yang akan menerbitkannya setelah sekian tahun berlalu," sambung Lee.
Soal klausul kontraknya belum terungkap. Kesepakatannya sudah dinegosiasikan antara Carter dan Michael Morrison of HarperCollins Publisher, perusahaan penerbitan milik orangtua Harper. "Watchman" akan dipublikasikan di Inggris oleh William Heinemann, sebuah lini penerbitan dari Penguin Random House.
Lee tinggal di sebuah pusat panti sosial di kotanya, Monroeville, model kehidupan nyata yang dituangkan ke dalam kota fiksinya, Maycomb seperti ada dalam "To Kill a Mockingbird." Seorang teman lama mengatakan dia buta, tuli, dan kesehatan buruk, menghabiskan banyak waktunya di kursi roda. Terakhir kali Lee muncul di depan publik pada November dalam sebuah pemakaman kakak tertuanya, Alice Lee, yang dikenal sangat menjaga Lee.
Penerbit Harper, Jonathan Burnham, mengakui pada Selasa bahwa pihak penerbit tak melakukan kontak langsung dengan Lee, tapi menjalin komunikasi lewat Carter and agennya Andrew Nurnburg. Selama wawancara lewat telepon, Burnham sangat mengenal baik sejak lama Carter and Nurburg. Mereka sangat percaya diri keputusan tepat untuk membukukan karya Lee.
"Kami sudah membuat kesepakatan besar dengan Andrew dan Tonja," kata Burnham sambil menambahkan, bahwa Nurnburg telah menemui Lee baru-baru ini dan dia sangat semangat.
Jillian Schultz yang mengoperasikan toko pernak-pernik dan kado di Monroeville square, mengatakan sudah 20 kali membaca "Mockingbird" dan tak sabar menunggu lanjutannya.
"Itu benari-benar mengagetkanku," kata Schultz. "Anda tahu, banyak kontroversi apakah Harper Lee benar-benar menulis buku (pertama). Itu sudah berlangsung lama sekali dan membuat Anda bertanya-tanya, 'Bagaimana bisa seseorang melupakan sebuah buku?"
Ginger Brookover tinggal di utara West Virginia dan mengadakan perjalanan keduanya ke Monroeville, Selasa, demi "Mockingbird." Dia mengirimkan pesan kepada temannya, bahwa buku kedua Lee akan segera terbit. "Tentu saja ini membuatku terguncang," kata Brookover.
Sekadar bocoran dari penerbit Harper, cerita "Watchman" menggunakan setting medio 50 an, atau 20 tahun setelah "Mockingbird," masa di mana Lee hidup dan menuliskan ceritanya. Saat itu gerakan menuntut hak-hak sipil di Amerika bergelora di negara bagian, kotanya tinggal. (Associated Press/abcnews.go.com)