TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dikabarkan terlibat tawuran dengan Pekerja asal Negara Mesir di Kota Madinah, Arab Saudi, beberapa waktu lalu.
Untungnya tak ada korban yang meninggal dunia atas insiden tawuran tersebut.
Tim KJRI Jeddah yang pada Jumat (6/2/2015) melakukan pengecekan langsung ke Kota Madinah pun membenarkan peristiwa tersebut.
Tim mengaku tahu karena mendapat laporan dari BMI-Saudi Arabia pada Kamis malam.
"Berdasarkan informasi yang didapat oleh Tim KJRI melalui Kantor Kepolisian Madinah, tidak didapati adanya korban meninggal dunia atas kejadian tawuran dimaksud. Namun kejadian tersebut mengakibatkan 5 orang PMI mengalami luka-luka," kata Pelaksana Fungsi Pensosbud-KJRI Jeddah, Syarif Shahabudin dalam keterangannya diterima Tribun, Jumat malam.
Menurut Syarif, tawuran antara Pekerja Migran Indonesia dengan Pekerja Mesir yang bekerja untuk perusahaan Bin Laden, yang saat ini sedang menangani proyek perluasan area Masjid Nabawi terjadi pada jam istirahat.
Tepatnya saat para pekerja akan kembali ke camp, pada Rabu, 4 Februari 2015 pukul 11.30 waktu setempat.
Syarif menuturkan, kejadian bermula ketika ada seorang PMI Danar asal Madiun menaiki bus jemputan milik perusahaan dan langsung duduk di kursi yang kosong.
Namun dilarang oleh pekerja asal Mesir dengan alasan kursi tersebut sudah dipesan temannya, sehingga terjadi pertengkaran. Saat itu perkelahian masih bisa dilerai.
Tetapi karena masih belum terima dengan pemukulan yang dilancarkan Pekerja asal Mesir tadi, dengan dasar solidaritas antar teman sesama PMI, sekitar pukul 14.00 di lokasi proyek lingkungan Masjid Nabawi, teman-teman Danar sesama pekerja lainnya langsung melakukan pembalasan.
Mereka memukuli pekerja asal Mesir yang sebelumnya memukul Danar di Bus.
"Karena melihat temannya dipukuli, pekerja asal Mesir lainnya melempari batu dan besi dari lantai atas bangunan proyek yang akhirnya mengakibatkan sekitar 4 PMI mengalami luka-luka," kata Syarif.
Dari kelima PMI korban luka, kata Syarif, terdapat satu orang atas nama Nanang Rifan asal Semarang dirawat di Rumah Sakit Uhud. Nanang mengalami luka di bagian kanan matanya.
Sementara 3 PMI lainnya yang telah mendapat perawatan di klinik milik perusahaan, saat ini telah dapat kembali ke camp-nya masing-masing.
Sementara berdasarkan penelusuran tim Perlindungan KJRI Jeddah ke Kantor Polisi Madinah dan sesuai surat penahanan yang diperlihatkan oleh pihak kepolisian setempat, saat ini terdapat lima pekerja yang ditahan di Penjara Muwahhad akibat tawuran tersebut.
Satu di antaranya yakni PMI atas nama Sabirudin Syams, tiga pekerja asal Mesir dan satu pekerja asal Pakistan.
"Hingga saat ini Tim Perlindungan KJRI Jeddah terus melakukan penanganan terkait kasus dimaksud di antaranya dengan terus melakukan koordinasi baik dengan pihak kepolisian, rumah sakit maupun perusahaan tempat PMI bekerja guna mendapatkan informasi dan langkah penanganan selanjutnya," ujar Syarif.