TRIBUNNEWS.COM - Aparat keamanan di Shenzhen, provinsi Guangdong, China, awal pekan ini menggerebek sebuah rumah jagal anjing dan menyelamatkan 89 ekor anjing yang akan disembelih.
Penggrebekan ini diawali sejumlah permintaan tolong para penyayang anjing setempat lewat sosial media setelah mereka mengetahui operasi dan lokasi tempat penjagalan hewan-hewan itu.
Kelompok penyayang anjing itu bahkan melakukan aksi unjuk rasa selama 36 jam di lokasi yang mereka yakini sebagai rumah jagal anjing hingga pemerintah merespon permintaan mereka.
Demi mengumpulkan bukti, sejumlah anggota Komunitas Penyayang Anjing Shenzhen menyamar sebagai pembeli tulang belulang anjing. Saat mereka memasuki bangunan yang dijadikan rumah jagal mereka dihadapkan pada pemandangan memilukan.
Mereka melihat tiga kandang besar yang masing-masing berisi kerangkeng-kerangkeng besi berisi anjing dan sejumlah mesin yang digunakan untuk merontokkan bulu anjing-anjing itu.
Sejumlah foto yang diambil dari dalam frumah jagal itu menampilkan berbagai alat mengerikan yang digunakan untuk menyembelih hingga mengolah daging anjing.
Meski penggrebekan ini sudah dilakukan, namun reputasi China sebagai negara yang memperlakukan hewan secara kejam tidak akan hilang begitu saja. Para aktivis hak-hak hewan di China terus memperjuangkan undang-undang perlindungan hewan, terutama menjelang festival daging anjing tahunan di kota Yulin.