TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 262 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi Kedutaan Besar Republik Indonesia Sana'a dari wilayah Yaman. Evakuasi dilakukan melalui jalur darat menggunakan 6 bus dengan total perjalanan sekitar 5 jam ke kota Jizan di Arab Saudi.
Evakuasi tersebut dipimpin langsung oleh Duta Besar RI di Sana'a, Wajid Fauzi. Jalur perjalanan yang ditempuh adalah Sanaa-Al hudaidah-Tuwal-Jizan.
Ini merupakan evakuasi pertama yang berhasil dilakukan pasca dimulainya rangkaian serangan udara yang dilakukan oleh koalisi dibawah pimpinan Arab Saudi pada 25 maret lalu.
"Suasana sangat mencekam tetapi kami terus menenangkan para WNI dan meminta semuanya untuk terus berdoa sepanjang 5 jam perjalanan dari Al Hudaidah", ujar Wajid.
Rombongan meninggalkan Kota Sana'a menuju Al Hudaidah pada 30 Maret karena situasi keamanan yang semakin mengkhawatirkan. Di Al Hudaidah rombongan bermalam selama dua malam untuk mempersiapkan skenario evakuasi lebih lanjut.
Sebelumnya rombongan sempat direncanakan untuk dievakuasi melalui jalur udara menggunakan pesawat charter, namun karena kondisi keamanan udara yang mengkhawatirkan akhirnya diputuskan evakuasi melalui jalur darat dengan pengawalan khusus dari Yaman Special Force.
Selain WNI di dalam rombongan juga terdapat dua orang warga negara Thailand. Kedua warga negara thailand tersebut ikut serta dalam rombongan evakuasi WNI atas permintaan kedutaan Thailand di Sana'a.
Di perbatasan Arab Saudi, rombongan disambut Wakil Dubes RI untuk Saudi dan Konjen RI Jeddah bersama Tim yang langsung membantu proses imigrasi dan penampungan di kita Jizan.
"Kita sudah lakukan pendekatan jauh-jauh hari kepada imigrasi saudi agar para WNI yang dievakuasi dari Yaman dapat diberikan dispensasi visa transit 15 hari," ujar konjen Indonesia di Jeddah, Dharmakirti.
Setelah tiba di wilayah Saudi, seluruh rombongan akan diproses pemulangannya ke Indonesia. "Saat ini kita akan melakukan pendataan ulang untuk menyiapkan tiket pemulangan ke indonesia", ujar wakil dubes indonesia di Riyadh, Sunarko, yang bersama tim evakuasi yaman sudah berada di Jizan sejak beberapa hari sebelumnya untuk melakukan koordinasi dengan otoritas Saudi.
Sementara itu, upaya evakuasi terhadap ribuan wni masih terus dilakukan dari berbagai kota di yaman. Saat ini upaya evakuasi dikendalikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri berkoordinasi dengan perwakilan indonesia di Saudi, Oman dan Addis Ababa.
"Saat ini kita sedang fokus mengevakuasi sekitar 45 wni yang masih di Al Hudaidah serta sekitar 100 WNI yang masih terjebak pertempuran di Kota Aden. Semoga hari ini dan besok ada rombongan WNI lain yang bisa kita evakuasi dari Yaman dengan berbagai skenario evakuasi yang memungkinkan", ujar Lalu Muhamad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Kemlu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada 1 April pemerintah telah mengirimkan dua tim percepatan evakuasi WNI dari Yaman di bawah koordinasi Kemlu. Kedua tim akan masuk ke Yaman untuk melakukan intensifikasi evakuasi WNI masing-masing melalui kota Salala dan Jizan.
Selain mengerahkan personel, pemerintah juga mengirimkan satu pesawat B737-400 milik TNI AU untuk melakukan evakuasi WNI dari Yaman. Direncanakan pesawat tersebut diberangkat ke basis operasinya Bandara Salalah (Oman) sore hari ini.