TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Situasi kemanaan di Yaman, utamanya di bagian Barat sekitar kota Aden dan Sana'a, dikabarkan semakin memprihatinkan. Kontak senjata antara pihak yang konflik semakin meluas.
Keadaan ini mempersulit upaya evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sebab skenario penyelamatan harus terus disesuaikan oleh Tim Evakuasi warga negara Indonesia (WNI).
Mengingat prinsip evakuasi secara cepat aman dan efisien harus sejalan dengan situasi yang berlangsung. Korban sipil juga kembali jatuh dalam pertikaian di Yaman.
Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi menyesalkan adanya peristiwa tersebut.
"Pemerintah Indonesia terus menyerukan agar semua pihak menahan diri dan memperhatikan keselamatan warga sipil, baik itu warga Yaman maupun warga asing," kata Retno kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang (5/4/2015).
Menlu RI meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause). Jeda tersebut dibutuhkan untuk memberi kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman.
Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah RI melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman.