TRIBUNNEWS.COM -Satu pulau terpencil di Samudera Hindia ternyata tak semenarik dan seindah yang dibayangkan.
Pulau yang tampak seperti surga kalau dilihat dari udara tersebut ternyata tak ramah bagi para pendatang.
Pulau Sentinel Utara yang memiliki luas seperti Kota Manhattan, Amerika Serikat, itu ternyata sudah terisolasi selama 60 ribu tahun dari dunia luar.
Di pulau ini, penduduk asli menolak dunia modern dan siap melakukan kekerasan para pendatang.
Terakhir, dilaporkan dua orang yang memancing di dekat pulau itu telah dibunuh warga setempat pada 2006.
Mereka juga akan melempari dengan batu dan anak panah terhadap pesawat atau helikopter, dan semacamnya yang mendekati mereka.
Foto-foto yang berhasil dikumpulkan pun hanya bisa diambil dari jarak jauh dan berkualitas rendah.
Pemerintah India, yang membawahi wilayah tersebut, telah mencoba untuk melakukan kontak dengan suku Sentinelese yang menghuni pulau itu.
Dan demi keamanan, siapapun dianggap ilegal bisa pergi ke sana. Dan pendatang yang mau ke sana harus berada di radius 1,5 kilometer dari pantai pulau.
Survival International yang mengadvokasi hak-hak kelompok suku, mengklaim bahwa nelayan lokal secara teratur telah memasuki perairan pulau tersebut.
Namun sebelum mereka mendarat ke pulau itu, pihak berwenang telah menangkap mereka. Organisasi itu pun takut kebijakan tersebut bakal mengancam kelangsungan hidup suku itu.
"Satu-satunya cara pemerintah Andaman dapat mencegah pemusnahan suku lain adalah untuk memastikan Sentinel Utara Pulau dilindungi dari pihak luar,” ujar Direktur Survival International, Stephen Corry, seperti dirilis Mirror, Kamis (23/4/2015).
Dia mencontohkan, akibat ulah pemerintah suku-suku Andaman Besar dari Kepulauan Andaman India hancur oleh penyakit ketika Inggris menjajah pulau pada era 1800-an.
“Yang terbaru adalah kepunahan Suku Bo, yang anggota terakhir meninggal hanya empat tahun yang lalu,” ujarnya.