TRIBUNNEWS.COM - Tanishq Abraham, bocah yang mengantongi tiga gelar sarjana pada usia 11 tahun, sudah menunjukkan kejeniusannya sejak kecil.
Ia pun mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
Pada usia 9 tahun lalu, ia sudah bisa menjelaskan hakikat "Partikel Tuhan" yang baru saja ditemukan para ilmuwan.
(Baca juga Peneliti Eropa Akhirnya Temukan Partikel Tuhan)
Tahun 2012 lalu, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dihebohkan oleh penemuan partikel Higgs Boson (kerap disebut Partikel Tuhan).
Partikel Higgs Boson ditemukan para ilmuwan di CERN, organisasi Eropa untuk penelitian nuklir, melalui Large Hadron Collider (LHC).
Tanishq Abraham menjelaskan pemahamannya akan partikel tersebut dalam wawancara online dengan THNKR, kanal YouTube yang dikelola radicalmedia.com.
"Pada tanggal 4 Juli, hari kemerdekaan Amerika Serikat, para ilmuwan mengumumkan bahwa Higgs Boson telah ditemukan. Higgs Boson pada dasarnya adalah sebuah partikel yang hilang dalam model standar fisika partikel. Model standar fisika partikel sebenarnya terbagi atas dua kelompok, yakni fermion dan boson. Fermion memiliki spin pecahan, sementara boson memiliki spin bilangan bulat," jawab Tanishq saat ditanya Direktur THNKR Danny Stolzman.
Lantas, Danny kembali bertanya kepada Tanishq apakah partikel Higgs Boson ini berkaitan dengan Partikel Tuhan atau tidak.
"Jadi, pada dasarnya, Higgs Boson dapat menjelaskan mengapa semua partikel memiiki massa. Tanpa Higgs Boson, kita tak akan bermassa. Semuanya tidak akan memiliki massa. Itulah mengapa mereka menyebut Higgs Boson sebagai Partikel Tuhan," tutur Tanishq.
Menurut Tanishq, ada beberapa hal fundemantal yang perlu dipelajari terlebih dahulu untuk mengungkap alam semesta, seperti fisika dan fisika partikel, teori relativitas Einstein, hukum konservasi energi, dan momentum sudut.
Berikut ini adalah video lengkap Tanishq Abraham saat diwawancarai THNKR: