TRIBUNNEWS.COM - Kebebasan beribadah umat Islam di Xinjiang pada bulan Ramadan kali ini dikekang oleh pemerintah China, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pegawai negeri Muslim di wilayah tersebut harus menjalankan sumpah dan membuat pernyataan tertulis tidak akan berpuasa.
Media Partai Komunis di Xinjiang dan situs pemerintah telah mengeluarkan maklumat yang memberikan perintah seluruh anggota partai, PNS, siswa dan guru tidak melakukan ibadah Ramadan.
Salah satunya di wilayah Maralbexi, Xinjiang, PNS dan anggota partai harus melakukan sumpah secara lisan dan tertulis berisikan jaminan “mereka tidak punya keyakinan, tidak akan menghadiri aktivitas keagamaan dan mendorong warga tidak berpuasa selama Ramadan.”
Petugas lembaga makanan Xinjiang pekan lalu mengatakan mereka akan “mendorong dan membimbing” restoran halal untuk tetap buka dan beroperasi normal selama Ramadan.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, tindakan ini diperkirakan malah akan semakin memicu bentrokan dan kekerasan oleh kelompok separatis di Xinjiang.
"China meningkatkan larangan dan pengawasan menjelang Ramadan. Keyakinan suku Uighur dipolitisir dan tindakan China meningkatkan perlawanan," kata Dilxat Raxit, juru bicara Uighur di pengasingan, Kongres Uighur Dunia, dalam pernyataannya.
Ada sebanyak 20 juta warga Muslim di seantero China, sebagian di antaranya adalah Uighur, suku berbahasa Turkic di Xinjiang.
Jika di China disumpah untuk tidak puasa, di Indonesia Menag Lukman Hakim Saifuddin, kembali meminta umat Islam di Nusantara untuk menghargai hak-hak mereka yang tidak berpuasa di bulan Ramadan. Permintaan itu disampaikan Menag saat melakukan kunjungan kerja di Ambon, Maluku, Senin (15/6/2015).
"Akan banyak sekali umat Islam yang menjalani ibadah puasa karena mayoritas, tetapi ada juga yang tidak sebab ada beragam agama," kata Menteri Agama saat meresmikan seminar kerukunan umat beragama tingkat nasional, rapat koordinasi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi seluruh Indonesia dan peluncuran Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat nasional ke-11 bulan Oktober 2015.(bersamadakwah.net)
Anggota Partai dan PNS Muslim di Wilayah Maralbexi Xinjiang Dilarang Berpuasa
Editor: Dewi Agustina
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger