News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

Kemenlu: WNI yang Dieksekusi ISIS karena Sebarkan AIDS Belum Terkonfirmasi

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Gedung Kemenlu RI, Jakarta, Rabu (13/5/2015).

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa hingga saat ini pemerintah belum bisa memastikan informasi mengenai adanya warga negara Indonesia yang dieksekusi kelompok militan ISIS. Sebelumnya, memang beredar kabar ada WNI yang dieksekusi ISIS karena diduga menyebarkan virus AIDS.

Kemenlu telah berusaha mencari tahu kebenaran informasi tersebut dengan menghubungi penulis berita di media asing.

"Kami juga mencoba konfirmasi ke penulis awal berita itu, tetapi tidak juga dapat diklarifikasi mengenai nama dan kapan kejadian itu terjadi. Jadi kami belum bisa mengklarifikasi hal tersebut," ujar Arrmanatha, dalam press briefing di Gedung Kemenlu RI, Kamis (25/6/2015).

Arrmanatha mengatakan, melalui komunikasi yang dilakukan dengan penulis yang pertama kali menginformasikan hal tersebut, diketahui bahwa kabar mengenai WNI yang dieksekusi oleh ISIS berasal dari aktivis yang mengaku berada di lokasi kejadian. Namun, tidak dapat dipastikan apakah pria yang dieksekusi tersebut benar sebagai WNI.

Selain itu, menurut Arrmanatha, Kemenlu RI juga telah mencoba mengklarifikasi data WNI di beberapa Kedutaan Besar RI, seperti di Damaskus, Ankara, dan Istanbul. Namun, sejauh ini belum ada data yang menunjukan mengenai keakuratan informasi tersebut.

Sebelumnya, kabar mengenai adanya WNI yang dieksekusi oleh tentara ISIS, pertama kali dilansir oleh media asing Daily Mail. Dalam informasi yang diberikan, disebutkan bahwa WNI tersebut dieksekusi lantaran terindikasi sebagai pengidap AIDS.

Menurut Daily Mail, WNI tersebut diketahui mengidap AIDS setelah mendonorkan darahnya bagi warga lainnya yang tergabung dalam kelompok ISIS. (Abba Gabrillin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini