Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Kementerian Agama RI akhirnya menerima kepastian bila korban jatuhnya crane di Masjidil Haram akan mendapatkan santunan dari pemerintah Arab Saudi.
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Daerah Kerja Mekkah, Kamis (17/9/2015) malam, menjelaskan sejak adanya informasi santunan yang akan diberikan pemerintah Arab Saudi, Kementerian Agama RI dan Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi.
"Sehubungan dengan adanya informasi yang kami dapatkan dari dewan Malaki bahwa memang terkonfirmasi bahwa raja Salman sebagai Chadinul Haramain itu memang sudah memerintahkan agar para keruarga korban jiwa atau korban luka itu mendapatkan santunan," ungkap Lukman.
Dengan adanya informasi tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama melakukan berbagai langkah, guna menindaklanjuti lebih jauh informasi resmi tersebut dengan melakukan upaya diplomatik.
"Memang benar bahwa besarnya santunan adalah bagi korban jiwa maka keluarga atau ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar 1 juta Saudi Riyal, dan bagi korban luka yang akibatkan cacat fisik atau luka berat itu juga sebesar 1 juta saudi riyal dan korban lainnya itu sebesar 500 ribu saudi riyal," jelasnya.
Namun untuk janji lainnya seperti memprioritaskan keluarga korban untuk berhaji pada tahun berikutnya belum dapat dikonformasi kebenarannya.
Meskipun demikian, saat ini Kementerian Agama sedang melakukan inventarisasi jemaah haji Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi 11 September 2015.
"Data saat ini jemaah haji kita yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut ada 11 korban jiwa, sementara korban luka ada 42 orang dimana 19 orang masih dirawat dan 23 orang sudah dikembalikan ke pemondokan," ungkapnya. (*)