News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kampanye

Penanya Bilang Obama Muslim, Donald Trump Tak Gubris

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kandidat capres Partai Republik Donald Trump berbicara di hadapan hadirin kampanyenya di sebuah SMA di Rochester, New Hampshire, AS, Kamis (17/9/2015). (AP Photo/Robert F. Bukaty)

TRIBUNNEWS.COM, NEW HAMPSHIRE - Ketika seorang penanya mengatakan bahwa Presiden AS Barack Obama adalah seorang Muslim dan tidak berkewarganegaraan AS, Donald Trump malah tidak menggubrisnya.

Saat mengadakan kampanye di sebuah SMA di Rochester, New Hampshire, AS, Kamis (17/9/2015), Donald memberi kesempatan kepada sekitar 3.000 hadirin acara itu untuk mengutarakan padanya sejumlah pertanyaan.

"Kita memiliki masalah di negeri ini dan itu adalah kelompok Muslim. Kami tahu presiden AS yang menjabat sekarang ini adalah satu dari mereka," kata seorang penanya, dikutip oleh The Guardian.

"Anda juga tahu bahwa ia bahkan bukan orang Amerika, dari akte kelahirannya," tambah penanya itu lagi, yang pada intinya menanyakan gagasan upaya Donald terkait masalah yang melibatkan kelompok Muslim di Amerika.

Atas pernyataan terkait Obama adalah Muslim, Donald sama sekali tak menampik atau menggubris hal itu. Padahal, jelas bahwa presiden ke-44 AS itu menganut ajaran Nasrani.

"Banyak yang mengatakan demikian dan banyak pula yang mengatakan bahwa hal buruk sedang terjadi di luar sana, (jadi) kami akan memberi perhatian atas hal itu dan lainnya (terlebih dahulu)," jawab Donald.

Memang banyak yang mempertanyakan soal kepercayaan yang dianut Obama, terlebih karena ayahnya berkewarganegaraan Kenya dan berkepercayaan Islam. Banyak juga yang meragukan apakah Obama dilahirkan di AS.

Keraguan tersebut dikatakan telah menjadi sebuah wacana yang dipergunjingkan di ranah politik, yang kemudian memunculkan gerakan "birther", yaitu kelompok yang meragukan keabsahan Obama sebagai presiden AS karena adanya teori bahwa Obama bukanlah warga asli AS. (The Guardian/AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini