Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Putri kedua Pangeran Akishino, Putri Kako yang juga cucu Kaisar Jepang, saat ini sedang populer di masyarakat Jepang.
Selain cantik dan pintar, juga ternyata ahli dalam berbahasa isyarat, yang dibutuhkan dalam komunikasi dengan kalangan penderita tuna rungu.
Hari ini, Selasa (22/9/2015) membuka kegiatan Performance Koshien Se-SLTA Jepang di Kota Yonago, Perfektur Tottori, di selatan Jepang.
"Saya senang sekali melihat Putri Kako pintar berbahasa tangan. Deg-degan juga saya melihatnya takut salah, ternyata dia pintar dan lancar melakukannya," kata Yoshiko Kumagai kepada Tribunnews.com seusai melihat Putri Kako berkomunikasi dalam bahasa tangan.
Putri Kako, Selasa (21/9/2015) mengenakan kemeja jaket abu-abunya dengan rambut panjangnya yang diikat itu, juga mengunjungi lokasi tempat ledakan Tamaemaru di Saihaku Gunsakai-cho (kini bernama Sakaiminato). Putri meletakkan karangan bunga dan berdoa sejenak di sana.
Di lokasi monumen tersebut tanggal 23 April 1945 sebuah kapal bernama Sakaemaru, pembawa mesiu meledak, mengakibatkan semua awak kapal meninggal. Tercatat 113 orang meninggal, 309 luka, membakar 431 rumah, dan 1.790 orang terkena dampak ledakan tersebut di daerah Sanin, ledakan terbesar selama masa perang dunia kedua.