TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Puluhan anggota ISIS memutuskan untuk meninggalkan kelompok teroris tersebut karena tak mendapatkan mobil mewah dan wanita seperti yang dijanjikan.
Menurut laporan Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi dan Politik Kekerasan (ICSR), di King College London Inggris, sejak Januari tahun lalu setidaknya 58 pejuang ISIS meninggalkan kelompok bersenjata yang bercokol di Suriah dan Irak tersebut dan bersedia mengungkapkan kehidupan mereka selama berada di sana.
Beberapa dari mereka melarikan diri, karena kecewa dengan 'kualitas hidup' di wilayah yang dikuasai oleh ISIS, dan iming-iming barang, dan mobil mewah yang ditawarkan ISIS ketika akan merekrut mereka tak terlaksana.
Selain itu mereka ditawari istri yang cantik dan budak seks yang didapatkan dari daerah-daerah pendudukan ISIS.
Namun lagi-lagi itu hanyalah janji-janji manis yang tidak terealisasi.
Sementara itu bagi para pejuang yang berasal dari negara-negara barat tak dapat hidup dengan kondisi kekurangan pasokan listrik dan kebutuhan dasar. [Sumber: Mirror].