Ini berbeda dengan jika memasuki terowongan pada waktu pagi, misalnya selepas subuh, sebab saat keluar terowongan matahari sudah meninggi.
Heru Pujihartono bersama sahabatnya, Tubagus Adhi, memilih selepas tengah malam sebagai momentum terbaik.
Kedatangan calhaj dalam berbagai kelompok atau gelombang itu masih belum begitu memadatkan terowongan, sehingga suhu udara dalam terowongan pun maish sangat bersahabat. "Kami meninggalkan tenda di maktab 68 sekitar pkl 01.00 waktu setempat, dan sekitar 03.30 sudah kembali ke markas," papar Heru, pemilik klub sepakbola Matador yang juga pengurus PSSI 2015-2019 pimpinan La Nyalla Mahmud Mattalitti itu.
"Insha Allah proses ibadah terakhir di Mina ini, yakni melontar kembali jumrah ulla, wusthoi dan aqobah, akan kami lakukan seperti pelontaran kedua," jelas Heru, anggota Indonesia Millenium Development Force (IMDF) PSSI 2015-2019 itu.
Heru Pujihartono bersama tubagus adhi berencana melontar ketiga jumrah pada Sabtu dinihari ini.
"Setelah ini kami dan rombongan akan kembali ke apartemen sementara di Batha Quraisy, dan kemudian menginap di Mekah," kata Heru, yang juga pemilik perusahaan katering Nendia Primarasa itu.tb