TRIBUNNEWS.COM, LONDON -- Seorang pria keturunan India yang bekerja di sebuah perusahaan call centre di Inggris telah dipecat dari pekerjaannya dengan tuduhan ‘perilaku tidak pantas’, setelah ia mencium pipi istrinya sendiri, yang juga bekerja di kantor yang sama.
Dikutip dari NDTV (21/10/2015), sang pria, Martin Singh, awalnya diberikan peringatan perihal ‘perilaku tidak pantas’ oleh perusahaan tempat ia bekerja, setelah apa yang ia lakukan terhadap istrinya, Ruby, saat sang istri tiba di kantor. Tak lama, Martin dipecat.
“Saat itu, aku sedang duduk di mejaku, dan istriku memasuki ruangan. Aku mencium pipinya, jadi kami berdua pun saling menyentuhkan pipi,” ungkapnya.
Martin mengklaim bahwa istrinya kemudian diminta untuk menjauhi dirinya.
”Aku merasa hal ini kelewatan. Aku tak suka istriku jadi bahan perbincangan di hadapan orang banyak".
"Khususnya, saat kami berdua sedang saling bertelepon, dan saat itu konsumen bisa mendengarnya,” ungkap Martin kepada Bristol Post.
Pasangan suami istri ini telah bekerja di perusahaan tersebut, di bagian divisi marketing telesales, yang berlokasi di Bristol, daerah barat daya dari Inggris.
Martin mengatakan kalau ia memilih posisi tersebut, dengan harapan agar bisa naik pangkat dan membantu istrinya, yang saat itu baru mulai bekerja di sana.
”Perusahaan itu perusahaan yang besar, dan aku fikir kami bisa berkembang disana".
"Bekerja bersama membuat kami sangat bahagia. Bisa makan siang bersama, duduk bersama saat jam makan siang, dan saling berbagi mobil. Istriku sangat senang,” ujarnya.
”Kalau aku menciumi istriku, wajar. Dia istriku selama 17 tahun, bukan orang asing".
"Dia adalah orang yang menghabiskan hidupnya bersamaku dan nantinya mati bersama, jadi apa yang salah dengan itu?”
Saat dimintai keterangan, perusahaan tersebut mengatakan kalau mereka tengah menginvestigasi masalah ini.
Seorang juru bicara dari perusahaan yang tak diketahui identitasnya, mengatakan, ”Untuk saat ini, rasanya belum pantas untuk memberikan komentar lebih lanjut.” (Sadam, Sumber: NDTV/Press Trust of India)