TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA - Seorang warga Palestina ditembak mati oleh otoritas Israel, di Tepi Barat, Kamis (19/10/2015).
Juru bicara militer Israel mengatakan warga Palestina itu ditembak setelah menusuk seorang tentara Israel di kepalanya di sebuah pos pemeriksaan militer di dekat sebuah situs keagamaan di kota Hebron.
Ia kemudian ditembak mati oleh seorang angota polisi Israel. Tentara itu tidak mengalami luka serius.
Gelombang kekerasan yang terjadi belakangan ini merupakan yang terburuk sejak perang Gaza di tahun 2014.
Hal itu dipicu oleh ketegangan antar umat beragama dan politik atas situs suci Yerusalem untuk Muslim dan Yahudi.
Peningkatan jumlah pengunjung Yahudi ke situs al-Aqsa, di Yerusalem, yang dianggap sebagai situs suci bagi umat Muslim dan dihormati dalam agama Yahudi, membuat Palestina meradang dan menuding Israel telah melanggar status quo dimana umat Yahudi dilarang menaikan doa disana.
Setidaknya sudah 61 warga Palestina ditembak mati oleh otoritas Israel di Tepi Barat, dan Gaza, sejak 1 Oktober. Diantara mereka, yaitu 34 orang merupakan pelaku penyerangan terhadap otoritas Israel.
Sementara itu sebanyak 11 orang warga Israel tewas dalam sejumlah insiden penusukan dan penembakan. [Sumber: Channelnewsasia.com].