TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Gara-gara tragedi Paris, pemberantasan terorisme di Asia Tenggara dikatakan menjadi topik utama dalam pembahasan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Filipina.
Dikutip dari Bloomberg, Asia Tenggara menjadi perhatian, mengingat lima belas persen dari total penduduk muslim dunia menghuni negara-negara di Asia Tenggara.
Apalagi, pascatragedi Paris, Malaysia belum lama ini menerima ancaman serangan dari militan radikal Malaysia.
Menghadapi tekanan itu, dikatakan penting bagi negara-negara Asia Tenggara untuk melakukan kerjasama demi melawan terorisme.
"Pemerintah Asia Tenggara harus merefleksikan secara mendalam apa yang terjadi di Paris dan memahami bahwa ada ancaman baru yang sedang berkembang di Asia Tenggara," kata kepala Pusat Penelitian Internasional untuk Kekerasan dan Terorisme Singapura, Rohan Gunaratna.
Selain itu, dalam forum tersebut, dikeluarkan pula pernyataan bahwa 21 pemimpin negara anggota APEC mengecam serangan di Paris pada Selasa (17/11/2015) ini.
"Kami secara tegas mengecam aksi serangan itu dan mendesak agar komunitas global menyatukan suara. Kami menjamin akan bekerjasama melawan terorisme," demikian isi draft pernyataan tersebut.
Selain pemberantasan terorisme, konflik Laut Tiongkok Selatan juga menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut. (Bloomberg/ABC News)