TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), telah mengeksekusi lebih dari 3.500 orang di Suriah, termasuk hampir 2.000 warga sipil, sejak mendeklarasikan "kekhilafahannya" pada Juni tahun lalu.
Sebuah lembaga pemantau, Syrian Observatory for Human Rights, yang berbasis di Inggris mengemukakan hal itu, Minggu (29/11/2015).
Bulan lalu saja ISIS mengeksekusi 53 orang, termasuk 35 warga sipil, di daerah yang dikendalikannya di Suriah, kata Observatory.
Angka-angka baru dari lembaga itu mencatat bahwa 3.591 orang telah dieksekusi ISIS di Suriah sejak kelompok tersebut menyatakan diri sebagai sebuah "kekhilafahan" setelah merebut kendali atas sebagian besar wilayah Suriah.
Jumlah itu mencakup 1.945 warga sipil, termasuk 103 perempuan dan 77 anak-anak. Warga sipil didefinisikan sebagai mereka yang tidak mengambil bagian dalam pertempuran.
Beberapa orang dieksekusi atas tuduhan sihir, homoseksualitas dan berkolaborasi dengan koalisi pimpinan AS yang telah membombardir ISIS di Suriah sejak September 2014.
Anggota suku Sunni Shaitat berjumlah sekitar setengah dari total warga sipil yang tewas. ISIS membunuh 930 anggota klan itu di Provinsi Deir Ezzor tahun lalu setelah mereka menentang kelompok ekstrimis tersebut.
Syrian Observatory juga mendokumentasikan 247 eksekusi ISIS terhadap para pemberontak saingan dan pejuang Kurdi, serta membunuh 975 anggota pasukan rezim.
ISIS juga mengeksekusi 415 anggotanya sendiri karena tuduhan melakukan kejahatan termasuk mata-mata.
Banyak dari mereka ditangkap karena mencoba untuk meninggalkan kelompok itu, kata Observatory, yang mendapat data dari jaringan para aktivis, staf medis dan para pejuang di lapangan.
ISIS mengontrol sebagian besar wilayah Suriah dan Irak. Di Suriah, kelompok itu mengendalikan wilayah di Provinsi Homs dan Hama di pusat, Deir Ezzor dan Hassakeh di timur laut, serta Raqa dan Aleppo di utara.
Kelompok itu memiliki puluhan ribu petempur dan melakukan penculikan, pemerkosaan, pemenggalan serta perajaman di wilayah yang dikuasainya.
PBB menuduh kelompok itu telah melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Lebih dari 250.000 orang telah tewas dan lebih dari empat juta lainnya telah melarikan diri negara itu sejak konflik Suriah pecah tahun 2011. (Kompas.com/AFP)