TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Kepala Angkatan Laut Australia dikecam dan dipaksa meminta maaf lantaran menggelar upacara penghormatan militer terhadap jenazah salah satu anak buahnya yang meninggal bunuh diri setelah mencekik hingga tewas mantan kekasihnya.
Kasus pembunuhan ini terjadi pada April 2013, seorang personil AL Australia, Elliott Coulson mencekik Kate Malonyay (32) di apartemennya, beberapa bulan setelah hubungan mereka berakhir.
Beberapa hari pasca kematian mantan kekasihnya itu, untuk menutupi jejak kematiannya, Coulson menggunakan HP Malonyay dan berpura-pura menjadi wanita tersebut dengan mengirim sms kepada teman-teman dan keluarganya yang mulai mengkhawatirkan keberadaan Malonyay.
Coulson kemudian terbang ke Gold Coast, dan membooking kamar di Hotel Marriott. Ketika polisi menggeruduknya di kamar hotek tersebut, Coulson memilih bunuh diri dengan cara melompat dari balkon kamar hotelnya.
Beberapa hari kemudian, Angkatan Laut Australia menggelar upacara penghormatan militer atas kematian Coulson.
Teman perempuan Malonyay, Melissa Meredith mengaku sangat terkejut dengan keterlibatan AL Australia ini.
"Upacara semacam itu pantas dilakukan untuk pahlawan dan pria ini bukan pahlawan, sebaliknya dia seorang pembunuh!,” katanya.
Kasus ini kemudian memicu salah seorang warga Lauren Sams menulis petisi di laman situs change.org dan menuntut Kepala AL Australia, Laksamana Madya, Tim Barrett, meminta maaf dan mendonasikan biaya penguburan upacara penghormatan militer yang sudah dilakukan untuk Coulson kepada kelompok dukungan bagi korban KDRT.
Petisi ini mendapatkan lebih dari 10 ribu dukungan tandatangan.
Tidak berapa lama setelah petisi ini beredar, Laksamanda Madya, Tim Barrett kemudian menerbitkan pernyataan berisi permintaan maaf.
"Saya dan seluruh AL, terkejut dengan pembunuhan brutal dan kekerasan yang dilakukan Elliott Coulson dan saya benar-benar mengutuk pelecehan dan kekerasan yang berakhir dengan kematian tragis tersebut, "katanya.
"Saya mengakui bahwa keputusan untuk mendukung keluarga Elliott Coulson dengan partisipasi Angkatan Laut di pemakaman resmi kemiliteran telah menyebabkan penderitaan kepada keluarga Malonyay ini, teman-teman dan masyarakat luas.
"Itu bukan niat Angkatan Laut untuk menyebabkan penderitaan ini dan untuk ini, saya tanpa syarat meminta maaf."
Laksamana Barrett juga mengatakan di masa datang akan ada pengawasan yang lebih ketat terkait kebijakan pemakaman bagi personil AL Australia yang meninggal.
Ia mengatakan institusinya sejak menerima akreditasi melalui Organisasi White Ribbon telah menyediakan program pelatihan dan pendidikan kepada para anggotanya.
Penulis petisi Lauren Sams mengapresiasi permohonan maaf yang disampaikan Kepala AL Australia, Laksamana Madya Tim Barret.