''Pegang Payudara Artis Porno Jepang Pelan-pelan Ya''

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tidak membayangkan payudara artis porno Jepang diraba diremas oleh ribuan orang penyumbang dana bagi korban penyakit AIDS yang acaranya diselenggarakan oleh SkyPerfect TV Minggu lalu, Minggu (6/12/2016).

"Pelan-pelan dan halus ya kalau sentuh payudara artis," ujar seorang petugas berkaos kuning yang menjaga para artis porno Jepang yang siap diraba-raba diremas payudaranya bagi pengumpulan dana korban AIDS tersebut.

Tegoran agar pelan-pelan dan secara halus itu diucapkan berkali-kali si petugas.

Tribunnews.com yang menyaksikan agak lama kejadian tersebut berpikir juga, sebaliknya sang petugas fokus mata pasti ke payudara semua artis porno Jepang itu tentunya.

Melihat bentuk payudara yang beraneka ragam seru juga memang, ada yang besar ada yang kecil ada yang sedang dan juga bentukannya macam-macam.

Semua itu dibuka bebas untuk dipegang diremas disentuh oleh para penggemar artis porno Jepang yang juga donatur pengumpulan dana sosial dalam kegiatan Stop AIDS tersebut.

Tentu saja semua itu di belakang layar besar tak kelihatan secara umum beramai-ramai.

Masuk ke dalam ruangan tersebut pun dibatasi perlahan-lahan dalam satu grup satu grup misalnya per sepuluh orang.

Lalu berhenti sejenak, kesempatan bagi sang artis mungkin melihat payudaranya kembali.

"Ada memang kasus agar kasar memegangnya, tapi untung ada penjaganya sehingga langsung diantisipasi. Kasihan dong sang artis juga sakit kan kalau dikasari pegangnya," papar seorang panitia kepada Tribunnews.com.

Selain orang Jepang juga ada warga asing dan juga ada beberapa wanita hadir ke sana antri untuk menyumbang dan sekaligus memegang payudara sang artis porno.

Kali ini terkumpul partisipan 7.175 orang selama dua hari Sabtu dan Minggu dan jumlah dana yang terkumpul mencapai lebih dari 6,14 juta yen yang semuanya bagi penderita AIDS akan diberikan ke badan AIDS Jepang nantinya.

Pada hakekatnya tahun ini yang ke-13 sukses besar karena jumlah pengunjung terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya berkisar 5000 orang. Tapi kali ini lebih dari 7000 orang partisipan acara Stop Aids.