TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memberikan penekanan khusus di dalam pesan Natal tahunannya kepada pemeluk Kristen di Timur Tengah, khususnya di daerah yang dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
"Di sejumlah wilayah di Timur Tengah, di mana bel gereja telah berbunyi selama berabad-abad, tahun ini bel diam tidak berbunyi. Kediaman itu menjadi saksi bisu dari kekejaman yang telah dilakukan ISIS terhadap komunitas Kristen," demikian bunyi pesan Natal Obama, Kamis (24/12/2015) waktu Indonesia seperti dikutip Politico.
"Mari bersama dengan seluruh umat dunia lainnya, kita berdoa Tuhan melindungi saudara-saudara kita yang tersiksa itu. Bukan hanya warga Kristen, melainkan juga warga dengan kepercayaan lain yang juga terhalangi dalam menjalankan ibadahnya," kata Obama.
Keprihatinan Obama ini hanya berselang sesaat setelah kelompok agama dan anggota kongres mendesak pemerintahan Obama untuk menetapkan kejahatan terhadap warga Kristen oleh ISIS sebagai bentuk kategori kejahatan genosida.
Sebanyak 29 anggota kongres mengirimkan surat khusus kepada Menteri Luar Negeri John Kerry yang menyatakan bahwa hasil temuan Komisi Kebebasan Beragama Internasional menunjukkan umat Kristen beserta kaum minoritas lainnya, seperti Yazidi, Shia, Turkmen, dan Shabak, berpotensi menghadapi genosida oleh kelompok teror itu.
Penulis : Kontributor Singapura, Ericssen