TRIBUNNEWS.COM, RAQQA - Seorang pejihad ISIS diberitakan menembak mati ibunya, lantaran sang ibu memohon dirinya untuk keluar dari ISIS.
Dikutip dari News.com.au, pejihad bernama Ali Saqr (20) itu menembak mati ibunya, Lina al-Qasem (45), di depan umum, tepatnya di Raqqa, Suriah.
Pengeksekusian itu dilakukan setelah Ali mengadu pada militan ISIS soal ibunya yang terus memintanya untuk keluar ISIS dan kabur dari sana.
Sang ibu lalu ditangkap dan dieksekusi pada Rabu (6/1/2016) oleh anaknya sendiri atas tuduhan pemurtadan.
Kabar itu juga diberitakan oleh media Suriah, ARA News, yang mengatakan bahwa Lena diketahui bekerja di Perusahaan Pos Raqqa.
"Ketika para militan menangkapnya pekan lalu, kami tak tahu atas tuduhan apa penangkapannya itu," kata seorang anggota keluarga Lina, pada ARA News.
"Tapi, hari ini Pengadilan Syariat mengajukan sebuah pernyataan yang mengatakan Lina berkoalisi melawan Khilafah," katanya lagi.
Usai ditembak mati, keluarga mengatakan para militan tak ingin menyerahkan jenazah Lina ke keluarganya.
Ini bukan pertama kalinya pejihad ISIS membunuh orangtuanya.
Sebelumnya, pada 2015 seorang ayah dibunuh anaknya setelah melakukan perjalanan ke Raqqa untuk meminta anaknya itu pergi bersamanya. (News.com.au/ARA News)