TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyindir kandidat calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Obama menyerang kampanye Trump yang menolak imigran dan umat Muslim masuk ke Amerika Serikat. Serangan ini dilakukan Obama dalam pidato tahunan kenegaraannya yang dilakukan di depan kongres atau State of the Union.
"Ini bukan hanya masalah pembenaran secara politis, ini adalah masalah saling memahami yang membuat kami kuat," ujar Obama dalam pidatonya.
Menurut Obama yang membuat Amerika Serikat saat ini menjadi negara yang kuat bukan karena kekuatan persenjataan. Namun karena kekuatan toleransi dan persamaan antara warga negaranya.
"Dunia menghormati kita bukan karena persenjataan kita. Ini adalah penghormatan kepada keberagaman kami dan keterbukaan kami dan cara kami menghormati semua agama."
Obama menambahkan bahwa kebencian yang disuarakan pada umat Muslim, tidak membuat warga negara Amerika Serikat menjadi lebih aman.
"Ketika politisi mengganggu Muslim, ketika masjid menjadi korban vandalisme, atau anak kecil diganggu, itu tidak membuat kita menjadi lebih aman."
Trump mendapatkan sorotan publik internasional setelah pada kampanye politik di South Carolina, Senin (7/12/2015), dirinya menyerukan larangan total dan menyeluruh bagi warga Muslim untuk masuk ke Amerika Serikat.
Pernyataan itu menuai banyak kecaman negatif, termasuk dari anggota-anggota Partai Republik. Bahkan Perdana Menteri Inggris David Cameron menyebut rencana Trump itu “memecah belah, merugikan dan salah.”