TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Namanya Ignasius Jonan. Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan, periode 2014-2019. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) dari tahun 2009-2014.
Di tangannya, dunia perkeretaapian di negeri berhasil ia sulap menjadi lebih baik (modernisasi). Kesan kumuh dan berantakan di stasiun, ia poles menjadi 'kinclong' dengan merenovasi sejumlah stasiun. "Coba cek toilet di dalam kereta api. Semuanya bersih sekarang," kata Jonan suatu saat kepada Tribunnews.com.
Begitu juga gerbong-gerbong kereta api kelas ekonomi yang tadinya panas, kini berubah menjadi dingin karena dilengkapi air conditioner. Penumpang tak berkarcis yang biasa bermain mata dengan para kondektur, sekarang tidak akan bisa.
Para penumpang yang biasa naik di atas gerbong kereta api yang sudah berjalan puluhan tahun, berhasil disikat bersih oleh Jonan. Tak ada lagi ranjau-ranjau kawat yang sengaja dipasang petugas di atas gerbong untuk mengantisipasi penumpang gelap yang bertengger di atas gerbong.
Lahan-lahan stasiun yang terlihat kumuh dan kusam oleh maraknya pedagang, berhasil ia bersihkan. Lihat saja kemolekan Stasiun Palmerah dan Kebayoran Lama yang masih dalam tahap renovasi. Tidak hanya itu saja. Kini sepanjang jalur kereta api mulai tertata rapi, dipagari besi seperti yang terlihat di sekitar Stasiun Palmerah, Stasiun Serpong dan sejumlah stasiun lainnya.
Semula ada kesan gebrakan Jonan membersihkan para pedagang di sekitar stasiun terlalu grusak-grusuk dan tidak manusiawi. "Lha... lahan yang dipakai pedagang itu kan lahan milik kita. Mereka tadinya sewa. Nah, karena kita membutuhkan lahan itu untuk ditata masak tidak boleh kita minta? Wong itu lahan kita sendiri," tutur Jonan suatu hari kepada Tribunnews.com.
Belum lama ini Jonan menjadi pejabat pertama Indonesia yang mendapatkan lencana bintang jasa Chevalier de la Legion d'Honneur (Napoleon) dari Presiden Perancis YM Francois Hollande. Lencana ini merupakan bintang jasa tertinggi negara Perancis yang diciptakan Napoleon Bonaparte tahun 1802, untuk menghormati jasa-jasa para pekerja sipil dan militer yang telah mengabdikan diri bagi kemajuan masyarakat dunia.
Mengapa pemerintah Perancis memberikan penghargaan itu? Jonan, pria yang dibesarkan di Surabaya itu, dianggap telah berjasa dalam memajukan dan memodernisasikan perkeretaapian di Indonesia. Pemerintah Perancis menilai bahwa dunia perkeretaapian Indonesia di bawah kepemimpinan Jonan, telah berkembang pesat dengan memanfaatkan dan menerapkan sistem teknologi informasi.
Sedangkan tokoh dunia yang pernah mendapatkan bintang jasa serupa adalah Kaisar Akihito (Kaisar Jepang ke-125), Aung San Su Kyi (aktivis prodemokrasi Myanmar), mantan Presiden Philipina Corazon Aquino dan Fidel Ramos serta penerbang pertama asal Amerika Serikat Mary Earthart.