News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Taksi di Jepang Tolak Peluncuran Taksi Pribadi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengemudi dan pengusaha taksi Jepang memprotes taksi bersama semacam Uber.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para pekerja taksi yang tergabung dalam Federasi Nasional Serikat Pekerja Transportasi Otomobil Jepang, menentang keras munculnya taksi pribadi, taksi tak resmi, taksi Uber yang menggunakan aplikasi internet.

Ddi Jepang taksi semacam ini disebut Shirotaku (taksi putih).

"Kita harus semakin menekankan jaminan keselamatan kepada para penumpang, kembali ke akar semula pelayanan yang terbaik pengemudi taksi kepada masyarakat," kata Minoru Ito sang Ketua Federasi tersebut.

Sedikitnya 2.500 orang di daerah Chiyodaku Tokyo berkumpul untuk menentang Shirotaku tersebut, Selasa (8/3/2016).

Mereka berkumpul untuk menyatukan suara menghadapi kemungkinan pemerintah menyetujui peraturan Sharing Ride Taxi (taksi penumpang bersama) dilaksanakan di Jepang yang akan diumumkan 15 Maret mendatang.

Deregulasi industri taksi ini mendapat oposisi kuat dari kalangan pekerja taksi tersebut karena dianggap membahayakan penumpang serta keselamatannya.

Pemerintahan PM Jepang Shinzo Abe melihat sangat kekurangan taksi saat ini sehingga perlu memperbanyak dengan mengesahkan semacam taksi bersama atau taxi menggunakan aplikasi Uber di mana mobil dan pengendaranya adalah pribadi dan tidak tercatat di perusahaan taksi resmi Jepang.

Peningkatan taksi di Jepang guna mengantisipasi jumlah wisatawan asing yang saat ini jauh semakin banyak pertumbuhan per tahun sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun 2020 diperkirakan sedikitnya 20 ribu wisatawan asing akan berkunjung ke Jepang untuk melihat Olimpiade 2020 di Tokyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini