News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kampanye

Ternyata Ada Muslim yang Mendukung Donald Trump

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang perempuan Muslim ikut serta dalam aksi protes terhadap Donald Trump di New York, Desember 2015.

TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump menjadi kontroversial karena berbagai komentarnya terkait muslim.

Namun siapa sangka, ternyata ada saja muslim yang mendukungnya.

Dari sekian komentar dari melarang muslim masuk AS hingga menyebut pengungsi Suriah adalah teroris, kandidat capres AS Partai Republik itu banjir kritik.

Meski demikian, masih ada pendukung Trump dari komunitas muslim AS, setidaknya 11 persen dari dua ribu warga muslim di enam negara bagian AS.

Sisanya mayoritas memilih Hillary Clinton dan Bernie Sanders, dua kandidat capres AS dari Partai Demokrat.

Lalu, apa yang menjadi alasan segelintir muslim AS itu mendukung Trump menjadi pemimpinnya?

"Banyak orang marah pada Trump karena ia ingin melarang muslim masuk AS, tapi sebagai muslim saya mendukung itu," kata seorang muslim bernama Adam Warshauer.

Kepada TIME, ia mengatakan dirinya yakin Trump melarang muslim masuk AS karena Trump ingin mencari solusi atas terorisme di AS.

"AS harus menghentikan terorisme yang kerap terjadi dan bekerjasama dengan negara muslim lain untuk membasmi terorisme," katanya.

Beda lagi pendapat seorang imigran dari Suriah bernama Omar Alkadri, yang memberikan suaranya untuk Trump ketika pilpres pendahuluan dihelat di Florida.

Meski mengaku tak suka akan komentar Trump yang berbau anti-Islam, Alkadri berharap ketegasan Trump dapat mengubah ketidakstabilan ekonomi AS pada masa Obama.

Sedangkan, Direktur Dewan Komunikasi Nasional Hubungan AS-Islam Ibrahim Hooper menyebut ada sejumlah faktor yang mungkin jadi alasan ada muslim mendukung Trump.

Faktor-faktor itu adalah kesuksesan Trump merebut perhatian media dan publik, latar belakang Trump sebagai kandidat Partai Republik, dan tak begitu maraknya Islamofobia. (Independent/TIME)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini