TRIBUNNEWS.COM, SAO PAULO - Mantan bos pertambangan raksasa Brasil, Roger Agnelli, meninggal dunia setelah pesawat yang ditumpanginya menabrak sebuah bangunan.
Pendiri perusahaan tambang multinasional besar dunia, Vale, itu tewas bersama istri dan dua anaknya yang ada dalam pesawat Comp Air 9 milik Agnelli itu.
Pesawat itu jatuh pada Sabtu (19/3/2016), beberapa menit setelah lepas landas dari sebuah bandara di Sao Paulo untuk menghadiri sebuah acara pernikahan.
"Ada tujuh orang dalam pesawat itu dan semuanya tewas saat kejadian," ujar petugas kebakaran setempat, dikutip Al Jazeera.
Padahal, saat itu cuaca di Sao Paulo sangat cerah, sehingga hingga kini masih dicaritahu apa yang menjadi penyebab pesawat itu sampai menabrak sebuah gedung.
Agnelli dikenang sebagai sosok disiplin dan agresif, yang membuatnya ditunjuk menjadi pimpinan raksasa pertambangan Brazil pada Juli 2001.
Sebelumnya selama 19 tahun ia menjadi bankir korporasi dan investasi di Banco Bradesco SA, pemegang saham utama Vale.
Prestasi yang pernah diraihnya termasuk menempati peringkat ke-empat sebagai CEO terbaik di dunia versi Harvard Business Review.
Namanya tertera setelah bos Apple Steve Jobs, bos Amazon Jeff Bezos, dan bos Samsung Yun Jong-Yong.
"Agnelli adalah sosok visioner yang akan sangat membuat banyak perusahaan Brasil merasa kehilangan," kata Lawrence Pih, rekan Agnelli di São Paulo Federation of Industries. (The Guardian/Al Jazeera)