TRIBUNNEWS.COM, DIYARBAKIR - Sebuah serangan bom di Diyarbakir, Turki, Kamis (31/3/2016), menewaskan tujuh orang polisi.
Bom berasal dari sebuah mobil polisi yang telah dipasangi alat peledak dan diparkir begitu saja di pinggir jalan.
Mobil polisi itu kemudian diledakkan menggunakan alat pengendali jarak jauh, tepat saat sebuah minibus melintas.
Minibus tersebut tengah mengangkut sejumlah polisi.
Akibat insiden tersebut, setidaknya 27 orang mengalami cedera, di antaranya 14 warga sipil dan 13 polisi.
Aksi tersebut dikecam oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan yang sedang berada di Washington, AS.
"(Turki) sudah tidak bisa menoleransi hal ini lagi," sebutnya.
"Insya Allah, pasukan keamanan Turki akan segera mengakhiri semua ini," imbuh Erdogan dikutip Reuters, Kamis.
Erdogan menuduh pelaku serangan bom kali ini adalah kelompok militan Kurdi (PKK).
Wilayah tenggara Turki makin memanas dan kerap jadi sasaran kekerasan sejak pemerintah dan PKK gagal melakukan gencatan senjata pada Juli lalu. (Reuters/AFP).