TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Pelaku serangan bom di Brussels, Belgia, ternyata awalnya berencana untuk menjadikan Prancis sebagai targetnya.
Hal itu disampaikan oleh kejaksaan Belgia, Minggu (10/4/2016), usai penangkapan satu dari kelompok pelaku serangan Brussels, Mohamed Abrini.
Berdasarkan keterangan dari Abrini, kejaksaan mengungkap adanya hubungan antara serangan di Paris pada November 2015 lalu dan di Belgia.
"Kantor Kejaksaan Federal mengonfirmasi bahwa beberapa elemen investigasi menunjukkan kelompok teroris itu awalnya bermaksud untuk menyerang Prancis lagi," demikian pernyataannya.
Namun, rencana itu dibatalkan setelah melihat peningkatan investagasi teror yang dilakukan otoritas Prancis.
"Akhirnya mereka segera memutuskan untuk melakukan penyerangan di Brussels," imbuhnya.
Pernyataan itu juga didukung spekulasi bahwa serangan dilakukan atas penangkapan pelaku serangan teror Paris, Salah Abdeslam.
Abrini yang ditangkap 8 April 2016 lalu mengakui keterlibatannya dalam serangan bom di bandara Zaventam, Brussels, pada Maret lalu. (NBC News/Reuters)