Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bencana alam yang besar di Jepang ternyata membuat semua orang dan lembaga atau pun asosiasi bekerjasama saling bantu.
Asosiasi perminyakan Jepang membuka rapat siang ini (16/4/2016) untuk melihat data situasi terakhir di tempat bencana gempa bumi Kumamoto saat ini.
Mereka sepakat bekerjasama untuk berbagai hal karena pasokan bahan bakar diperkirakan kuat akan berkurang dan terlambat tiba di tempat, baik untuk kebutuhan umum rumah sakit, untuk mobil lewat stasiun pengisian bahan bakar, dan sebagainya.
"Untuk suasana darurat saat ini di Kumamoto, pihak asosiasi sepakat bekerjasama untuk mengantisipasi kekurangan bahan bakar di sana," ujar sumber Tribunnews.com anggota asosiasi tersebut sore ini, Sabtu (16/4/2016).
Dalam pertemuan darurat itu mereka memutuskan untuk berbagi informasi, seperti kesiapan mobil tanker, penggunaan depot minyak bersama sebagai dasar pengiriman antara perusahaan, mengambil sikap kooperatif demi kelancaran kehidupan masyarakat di Kumamoto.
Begitu pula untuk bahan bakar yang digunakan untuk fasilitas pembangkit listrik swasta seperti rumah sakit, dipastikan akan menjadi prioritas utama pengiriman saat ini karena kebutuhan rumah sakit sangat penting bari medis para korban saat ini yang jumlahnya ribuan di sana.
Pengiriman bahan bakar dipastikan akan terlambat karena banyak hal.
Antara lain karena kemacetan, karena jalanan yang terputus, jembatan yang terputus dan berbagai hal lain.
"Namun semua sudah sepakat untuk saling bantu dan saling isi mengisi agar roda kehidupan masyarakat di Kumamoto dapat berjalan dengan baik sampai pulih kembali nantinya."