TRIBUNNEWS.COM, TAIPE - Seorang perwira senior militer dan penulis China menyebut Presiden Taiwan yang baru, Tsai Ing-wen, memiliki karakter yang ekstrem, emosional, dan tak menentu.
Kolumnis China bernama Wang Weixing itu menambahkan, Tsai berkarakter seperti itu karena dia seorang wanita yang belum menikah atau “jomblo”.
Wang adalah anggota Asosiasi Hubungan Lintas Selat Taiwan.
Ia juga menjabat Kepala Kajian Luar Negeri di Akademi Ilmu-ilmu Militer pada Tentara Pembebasan Rakyat China.
Menurut Wang, sebagai politisi perempuan, Tsai Ing-wen tidak memiliki beban emosional untuk urusan cinta, keluarga, dan tak memiliki anak-anak.
Latar belakang seperti itu membuat gaya dan strategi politik Tsai tampak menjadi lebih emosional, personal, dan ekstrem.
Pendapat Wang itu dituangkan dalam kolom editorial International Herald Leader, media yang dikelola Xinhua, kantor berita resmi China.
Menurut penulis, kepribadian mantan profesor hukum berusia 55 tahun itu telah terkena dampak negatif oleh ayahnya menikah lebih dari sekali.
Kebiasaan Tsai disimpulkan Wang terjadi karena dipengaruhi oleh “perilaku tidak menentu”-nya.
Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan Wang dalam tulisannya itu telah memicu kemarahan publik, khususnya para para netizen di media sosial.
Para pengguna media sosial menyerang balik dan mencemooh Wang.
Serangan misoginis terhadap Tsai, seorang pendukung setia kemerdekaan bagi negara pulau tersebut dari China, itu dinilai menjijikkan.
Para pengeritik mengatakan, apa yang disampaikan Wang mengekspresikan kebencian China atas Taiwan. China telah diresapi oleh faham seksisme.
“Ini adalah hal terbodoh dan paling ofensif yang pernah saya baca sepanjang usia saya,” tulis seorang pengguna di situs microblog Sina Weibo, seperti dilaporkan BBC.
“Banyak wanita di luar negeri mengagumi kegigihan dan kemampuan Tsai, karena kenyataannya memang dia kuat dan mandiri.”
Tsai Ing-wen, seorang sarjana dari London School of Economics, dilantik menjadi Presiden Taiwan pada 20 Mei lalu. Ia adalah pemimpin pro-kemerdekaan pertama Taiwan.
Sumber : Ibtimes