Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, INDIA - Fenomena udara panas yang terjadi di banyak negara (global warming) akibat eksploitasi berlebihan kaum industrial atas alam, ternyata menimbulkan peristiwa unik di India.
Shivpal Singh Yadav, lelaki di Negara Bagian Madhya Pradesh, India, melakukan aksi heroik karena tak tahan terhadap hawa panas yang melanda daerahnya.
Bahkan, aksi pria tersebut terbilang spektakuler: Shivpal mengadukan ke kantor kepolisian setempat bahwa bencana hawa panas itu didalangi Dewa Matahari (Shri Suryadev).
Sontak, setelah aksinya itu tersebar dan menjadi mangsa awak jurnalis, India gempar.
Rakyat jelata lain di India gaduh, sibuk kasak-kusuk mencari tahu kebenaran dan keabsahan aksi Shivpal.
Polisi panik. Sembari menggerutu, mereka sibuk mencari dalil-dalil untuk menentukan pengaduan itu bisa ditindaklanjuti dengan menginterogasi—bahkan kalau diperlukan—menangkap sang batara atau diabaikan saja.
Sementara kaum agamawan misuh-misuh, menilai Shivpal sudah dipengaruhi roh jahat sehingga berani menggugat sang batara.
Dalam surat pengaduan Shivpal kepada kantor kepolisian Shajapur tertulis, dirinya menggugat Shri Suryadev sang Dewa Matahari yang berdomisili di Brahmand atau alam semesta.
"Shri Suryadev menjadi sosok yang diduga paling bertanggungjawab atas hawa panas ini. Perbuatannya telah membuat manusia, hewan, dan tumbuhan tersiksa. Ini dikarenakan Shri Suryadev membuat langit seperti kolam pemandian api," begitu pengaduan Shivpal, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (26/5/2016).
Menurut Sputnik, Shivpal besar kemungkinan terinspirasi film populer produksi Bolywood berjudul "Oh My God".
Film itu menceritakan seorang tokoh protagonis menggugat dewa yang dituduh menyebabkan gempa bumi sehingga menghancurkan kehidupannya.
Namun, aksi Shivpal ini ternyata bukan kali pertama terjadi di negeri para dewa tersebut.
Februari 2016, seorang pengacara dari Negara Bagian Bihar, bernama Chandan Kumar Singh, bahkan mengajukan tuntutan ke pengadilan untuk menggugat Tuhan Rama.
Sebab, Chandan menilai, Tuhan Rama sudah berlaku tidak adil kepada istrinya (Shinta) dalam kisah Ramayana.