Kasus ini terungkap ketika para tetangga mengontak pihak berwenang setelah mendengar ada teriakan.
Namun, Rafiq sudah telanjur tewas ketika polisi tiba di lokasi kejadian.
Rafiq dan suaminya Hassan Khan diketahui menikah seminggu lalu di hadapan pengadilan setelah sebelumnya Rafiq kabur dari
Dia pergi dan tinggal bersama keluarga Hassan.
"Ketika dia mengaku kepada orangtuanya tentang kami, dia langsung dihajar dengan keras. Darah sampai keluar dari hidung dan mulutnya," kata Hassan.
"Keluarga Rafiq meminta dia kembali dan menjanjikan rekonsiliasi dengan pesta pernikahan yang pantas. Namun, dia tetap takut," kata dia.
"'Mereka tak akan memberikan kesempatan kepada saya', begitu kata dia," ujar Hassan lagi.
Menurut Hassan, dengan keraguan yang melanda, Rafiq sesungguhnya tak mau kembali ke rumah.
"Namun, pihak keluarga terus berusaha meyakinkan dia," ungkap pemuda itu.
"Namun, tak pernah kami bayangkan bahwa dia akan dibunuh seperti sekarang ini," katanya.
Kebiasaan tak berubah
Hampir 1.100 wanita di Pakistan dibunuh oleh sanak keluarganya sendiri sepanjang tahun lalu.
Pembunuhan itu umumnya mereka sebut sebagai pengorbanan untuk menyelamatkan kehormatan keluarga.
Sebuah lembaga independen Human Rights Commission of Pakistan (HRCP) mengungkapkan, masih banyak kasus serupa yang tak dilaporkan.