TRIBUNNEWS.COM, FLORIDA - Pelaku penembakan di sebuah klub gay di Orlando, AS, ternyata dikenal sering mengunjungi klub tersebut.
Omar Mateen, seorang pria Pakistan yang tinggal di Florida, AS, menjadi pelaku penembakan di klub malam khusus gay Pulse pada Minggu (12/6/2016).
Menurut cerita seorang pengunjung klub Pulse, yang menjadi lokasi penembakan itu, dirinya cukup sering melihat Omar di klub malam khusus gay itu.
"Kadang ia duduk di pojokan situ dan minum sendiri. Pernah juga dia minum sampai mabuk dan jadi sangat berisik," kata seorang pengunjung bernama Ty Smith.
Ty ingat sekali sosok yang sering ditemuinya itu adalah Omar, karena dirinya pernah mengobrol dengan pelaku penembakan 50 orang di klub itu.
"Tak banyak yang kami bicarakan, tapi saya ingat ia pernah membicarakan soal ayahnya beberapa kali. Omar bilang dia sudah beristri," ucap Ty lagi.
Seorang pengunjung klub Pulse yang lain, Kevin West, mengatakan dirinya beberapa kali bertukar pesan di aplikasi kencan khusus gay, Jack'd.
Kevin mengaku telah berkomunikasi dengan Omar selama setahun melalui aplikasi itu, namun tak pernah bertemu secara fisik.
Keduanya baru bertemu sejam sebelum insiden penembakan terjadi dan sempat saling menyapa, namun Kevin tak mengetahui bahwa itu adalah Omar.
Setelah nama dan foto Omar tersebar pascakejadian, Kevin lalu menyadari bahwa yang selama ini bertukar pesan dengannya di Jack'd adalah Omar.
Kevin telah menyerahkan ponsel dan akun login Jack'd-nya pada pihak kepolisian dan FBI untuk keperluan investigasi.
Omar ditembak mati usai terlibat baku tembak dengan kepolisian di klub tersebut.
Insiden penembakan itu menewaskan sebanyak 50 orang dan mencederai lebih dari 50 orang. (LA Times/Breitbart News)