TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Belgia siaga serangan teror usai seorang pria ditangkap, karena diduga membawa bahan peledak ke sebuah mal.
Seorang pria diringkus kepolisian di sebuah pusat perbelanjaan di Brussels, Belgia, pada Selasa (21/6/2016) waktu setempat.
Penangkapan dilakukan karena pria itu menimbulkan kecurigaan, yang membuat area pusat perbelanjaan City2 itu ditutup untuk umum.
Penangkapan itu juga membuat pemerintah bersiaga, sampai PM Belgia dan badan penanggulangan bencana setempat menggelar rapat darurat.
Padahal, setelah pemeriksaan dilakukan oleh tim gegana, tidak ditemukan bahan peledak.
Pria tersebut justru diketahui mengenakan sebuah sabuk peledak palsu, yang ternyata berisi biskuit dan garam.
"Pria itu sempat ditangkap, tapi ternyata sabuk peledaknya itu palsu. Isinya garam dan biskuit," demikian kata seorang polisi Brussels.
Selama operasi antiteror dilakukan, angkatan bersenjata Belgia terus berpatroli di sekitar pintu masuk City2 dan jalanan sekitarnya.
Sedangkan, rapat tetap dilakukan, sebab PM Belgia Charles Michel merasa insiden penangkapan itu mencurigakan.
Belgia terus mewaspadai akan adanya serangan teror, terutama sejak insiden ledakan bom di Brussels pada 22 Maret lalu.
Insiden tersebut menewaskan 34 orang dan terjadi di dua lokasi berbeda, yaitu di bandara dan sebuah stasiun kereta bawah tanah (metro). (The Guardian/Daily Mail)