News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Grup Musik Rock Queen Frustrasi, Donald Trump Terus Pakai ''We Are The Champion''

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump dan istrinya, Melania Melania Knauss.

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Grup musik rock, Queen, merasa frustrasi karena imbauan agar Donald Trump tak menggunakan lagu-lagu mereka di dalam kampanye tak diindahkan.

Selain imbauan dari Queen itu, perusahaan rekaman yang menaungi grup musik itu menegaskan, tim kampanye Donald Trump tak pernah meminta izin untuk menggunakan lagu-lagu Queen.

Perusahaan rekaman Sony/ATV, yang mengelola katalog lagu-lagu Queen, seperti "We Are the Champion", Selasa (19/7/2016), mengatakan, pihaknya sudah berulang kali meminta Trump tak menggunakan lagu-lagu milik Queen.

Namun, permintaan itu diabaikan dan lagu legendaris "We Are the Champions" dikumandangkan dalam konvensi nasional Partai Republik di Cleveland, Ohio.

Bulan lalu, gitaris Queen, Brian May, juga lewat blognya memprotes penggunaan lagu-lagu grup musik asal Inggris itu di dalam kampanye-kampanye Donald Trump.

"Atas nama Queen, kami merasa frustrasi karena lagu-lagu itu terus digunakan meski telah berulang kali kami meminta agar lagu tersebut tak digunakan. Permintaan kami diabaikan Trump dan tim kampanyenya," demikian pernyataan Sony/ATV.

Queen juga menyampaikan rasa tak sukanya terkait penggunaan "We Are the Champions" dalam konvensi di Cleveland, Ohio.

"Penggunaan lagu tanpa otorisasi di konvensi Partai Republik bertentangan dengan keinginan kami," demikian Queen lewat akun Twitter-nya.

Lagu tersebut digunakan mengiringi penampilan singkat Donald Trump di panggung konvensi beberapa saat sebelum sang istri, Melania, memberikan pidato.

"Queen tak ingin musik mereka diasosiasikan dengan debat politik apa pun di negara mana pun. Queen tak ingin 'We Are the Champions' dianggap sebagai dukungan terhadap Trump dan pandangan politik partai politik," demikian pernyataan Sony/ATV.

"Kami yakin dan berharap Tuan Trump dan tim kampanyenya akan menghormati permintaan ini di masa depan," tambah pernyataan itu.

Tak hanya Queen, grup musik lain seperti The Rolling Stones juga meminta Donald Trump tak menggunakan lagu-lagu mereka pada masa kampanye politik.

Demikian juga Adele dan Aerosmith yang meminta agar lagu-lagu mereka tak diputar untuk menyemangati para pendukungnya.

Neil Young juga keberatan lagunya "Rockin' in the Free World" digunakan sebagai pembuka kampanye Trump tahun lalu.

Permintaan serupa juga datang dari Elton John yang tak ingin lagu-lagunya digunakan dalam ajang kampanye.(Ervan Hardoko/Telegraph)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini