TRIBUNNEWS.COM - Trump menciptakan kontroversi lebih besar lagi dengan mengejek istri Khan, yang berdiri diam di samping suaminya.
Calon presiden Partai Republik, Donald Trump menanggapi kritik dari ayah seorang tentara Muslim AS yang tewas di Irak.
Dalam pidato berapi-api di Konvensi Nasional Partai Demokrat pekan lalu, Khizr Khan menyebutkan bahwa Trump tidak berkorban 'apapun dan siapapun' bagi negaranya.
Trump menjawab ia telah membuat 'banyak pengorbanan' dengan menciptakan lapangan kerja.
Tapi ia menciptakan kontroversi lebih besar lagi dengan mengejek istri Khan, yang berdiri diam di samping suaminya saat Khan berbicara.
"Jika Anda melihat istrinya, dia berdiri di sana," katanya, dalam sebuah wawancara dengan program This Week saluran televisi ABC.
"Dia tidak punya bahan apap pun untuk dikatakan... Mungkin dia tidak diizinkan untuk punya bahan pembicaraan. Coba Anda kasih tahu saya."
Sang istri yang diejek, Ghazala Khan mengatakan sebelumnya, pada hari Jumat (29/7) bahwa dia tidak berbicara.
Sebab, dia masih diliputi kesedihan dan tidak bisa melihat foto anaknya tanpa menangis.
Calon wakil presiden Partai Demokrat Tim Kaine mengatakan pernyataan Trump merupakan hal yang tidak patut.
"Dia sepertinya mencoba untuk membelokkan topiknya menjadi suatu olok-olok," katanya, dikutip AP. "Itu menunjukkan lebih jauh lagi semacam ketidak-layakan temperamental. Jika Anda tidak memiliki lagi rasa empati, saya tidak yakin Anda bisa mempelajarinya."
Dalam konvensi Partai Demokrat, Khizr Khan menyebut Trump belum pernah membaca konstitusi AS.
Tim Kampanye Donald Trump mengeluarkan pernyataan Sabtu (30/7) yang memuji anak Humayun, anak Khizr Khan.
"Kapten Humayun Khan adalah pahlawan bagi negara kita dan kita harus menghormati siapa pun yang telah melakukan pengorbanan untuk bekerja untuk membuat negara kita aman," kata Trump dalam pernyataan itu.