News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Biaya Pemeliharaan Pasar Ikan Baru Toyosu di Tokyo Jepang Per Hari 7 Juta Yen

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Tokyo Yuriko Koike

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perpindahan pasar ikan terbesar di dunia, dari Tsukiji ke Toyosu Tokyo Jepang, ditunda hingga Januari 2017 yang semula akan dibuka 7 November 2016.

Salah satu penyebab karena biaya pemeliharaan yang mahal mencapai 7 juta yen per hari diprotes banyak pedagang ikan di Jepang.

"Pembukaan pasar ikan itu kami tunda hingga Januari 2017 karena menunggu hasil penelitian pengolahan air di Toyosu yang rencana baru ke luar 18 November 2016. Jadi kalau mau diresmikan 7 November 2016 jelas tak mungkin jadi kita tunda hingga tahun depan," ujar Gubernur Tokyo Yuriko Koike dalam jumpa persnya siang ini, Rabu (31/8/2016).

Menurutnya proses pengolahan air dan limbahnya harus baik dan akrab lingkungan sama sekali tak boleh bermasalah.

Air yang dipasok pun harus terbaik sehingga menghasilkan ikan terbaik pula.

Ikuta Yoshikatsu seorang pedagang ikan Tuna, dengan tegas menyatakan keberatan atas biaya pemeliharaan per hari yang sangat mahal tersebut nantinya mencapai 7 juta yen per hari dibagi sejumlah pedagang yang sewa di Toyosu.

"Mahal sekali biaya tersebut dan hari pertama kita sudah dihitung mesti bayar repot itu karena pasti penjualan susah di hari-hari awal," ujarnya.

Sekido Tomio juga pedagang ikan terkenal lainnya menyarankan agar dilakukan diskusi ulang bersama antara para pedagang ikan dengan pihak pemda Tokyo dan pengelola pasar ikan Toyosu agar semua permasalahan terselesaikan dengan baik.

"Masih banyak masalah rupanya, bagaimana kalau diskusi ulang kemballi, duduk bersama diskusi membicarakan perpindahan ini karena memang banyak yang harus dibicarakan dan disepakati bersama lagi," ujarnya.

Beberapa pedagang ikan melakukan komplain karena lokasi dagang mereka di Toyosu yang baru itu dengan ukuran yang dianggap relatif sempit untuk ikan tuna yang besar dibandingkan di Tsukiji yang cukup luas.

Sumber Tribunnews.com mengungkapkan pembuatan blok-blok bagi para pedagang ikan tersebut tampaknya dilakukan sendiri oleh pihak pembangun tanpa banyak berdiskusi dengan pedagang ikan yang akan menempati tempat tersebut sehingga terjadi banyak komplain saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini