Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT -- Juru bicara, ahli strategi dan salah satu pendiri ISIS, yang meletakkan cetak biru kelompok ekstrimis melakukan serangan terhadap Barat, tewas dalam operasi di Suriah Utara.
Kata kantor berita yang dikelola ISIS, Aamaq mengumumkan Abu Mohammed al-Adnani menjadi "martir sambil mengamati operasi untuk mengusir militer barat di Aleppo."
Namun sayang tidak ada informasi rincian lebih lanjut kapan atau bagaimana jubir ISIS tewas.
Pengumuman itu dilanjutkan dengan seruan ISIS di Provinsi Aleppo bersumpah untuk membalas kematiannya.
Namun Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pada Rabu (31/8/2016) bahwa serangan udara mereka telah berhasil menewaskan al-Adnani.
Dalam sebuah pernyataan, kata Kementerian Pertahanan Rusia, bahwa intelijen telah dikonfirmasi bahwa serangan udara Rusia di Aleppo telah membunuh 40 orang militan, termasuk juru bicara ISIS.
Kematiannya juru bicata ISIS ini adalah sebuah pukulan besar bagi kelompok ekstrimis, yang tengah mendapat tekanan di Suriah dan Irak.
Al-Adnani, yang nama aslinya adalah Taha Sobhi Falaha, terus-menerus menyerukan serangan terhadap Barat.
Dia adalah pria kelahiran Suriah yang dilahirkan di Provinsi Utara Idlib dan berusia 30-an.
Ia menyeberangi perbatasan dan bergabung dengan al-Qaeda di Irak, pendahulu untuk ISIS, setelah invasi AS pada 2003.
Pada akhir Juni tahun 2014, ia secara resmi menyatakan pembentukan khalifah ISIS, membentang di seluruh bagian Suriah dan Irak, di bawah kepemimpinan Abu bakar al-Baghdadi.
Ia dikenal sebagai seorang orator luar biasa, melanjutkan suara perjuangan ISIS.
Ia menerbitkan banyak file audio online di mana menyampaikan khotbah-khotbah yang berapi-api mendesak pengikut ISIS membunuh warga sipil di negara-negara yang mendukung koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS.
Awal tahun ini, dia menyerukan serangan besar-besaran selama bulan Ramadhan. Bahwa itu adalah panggilan dalam bulan suci Muslim.
Pengikut ISIS melakukan serangan pada beberapa benua, termasuk penembakan berdarah di Orlando, serangan truk di Perancis dan bom bunuh diri di pusat kota Baghdad. (AP)