TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Demi menghindari terjadinya bencana, Arab Saudi memperketat keamanannya untuk ibadah haji 2016 ini.
Otoritas Saudi telah ditugaskan untuk secara ketat mengontrol arus laju jemaah haji, yang masing-masing diberikan gelang berteknologi GPS.
Gelang tersebut akan membantu otoritas setempat untuk mengidentifikasi tiap jemaah dan mengatur pergerakan mereka.
Pemberian gelang dan pengendalian arus jemaah itu dilakukan untuk menghindari insiden jemaah terinjak yang terjadi pada musim haji 2015 lalu.
Sebanyak lebih dari seribu jemaah tewas saat ada dua rombongan bentrok di area jalur menuju tempat ritual lempar jumrah dilakukan.
Selain itu, persiapan ketat juga dilakukan untuk menghadapi bencana yang membahayakan keselamatan jemaah.
Sebanyak 26 ribu orang tenaga medis, teknisi, dan petugas lainnya telah diterjunkan di Mekkah, Madinah, Arafat, dan Mina.
Petugas keamanan juga menempatkan sebanyak seribu kamera pengawas di sejumlah lokasi untuk memudahkan pengawasan.
Upaya tersebut dilakukan demi menghindari kecelakaan teknis seperti crane roboh di Masjidil Haram yang terjadi pada 2015 lalu.
Dua bencana yang terjadi pada musim haji tahun lalu itu sempat membuat kemampuan Arab Saudi untuk menjamin keselamatan jemaah dipertanyakan.
Apalagi setelah tiga aksi bom bunuh diri terjadi di sejumlah lokasi di Arab Saudi, termasuk dekat kompleks Masjid Nabawi, Juli lalu.