Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Pejabat-pejabat Korea Selatan (Korsel) beramai-ramai mengundurkan diri menyusul skandal yang menjerat Presiden Korea Selatan.
Sejumlah ajudan dan staf senior kepresidenan Korea Selatan akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya, di tengah krisis politik Korea Selatan.
Krisis semakin memanas usai Presiden Korea Selatan Park Geun-hye terjerat skandal keterlibatan pihak luar pemerintahan untuk urusan pemerintahan.
Publik kini meluapkan amarahnya dan turun ke jalan untuk mendesak agar Park Geun-hye segera mengundurkan diri dari jabatannya.
Atas itu, Park Geun-hye meminta agar staf-staf senior kepresidenan mengundurkan diri, agar tak ikut terbelit skandal tersebut.
Juru Bicara Kantor Kepresidenan Korea Selatan Jeong Yeon-guk kemudian mengumumkan pengunduran diri tiga pembantu presiden.
Publik akhirnya mengetahui bahwa Park Geun-hye selama ini kerap mendapat pengaruh dari rekan lamanya, Choi Soon-sil.
Choi Soon-sil dikatakan terlibat dalam banyak pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan yang dilakukan Park Geun-hye.
Bahkan, campur tangan Choi Soon-sil sampai ke level perancangan pidato-pidato kepresidenan.
Warga Korea Selatan kemudian geram karena adanya pengaruh kuat orang lain di ranah kepresidenan Korea Selatan dan merasa dikhianati kepercayaannya.
Park Geun-hye dan Choi Soon-sil merupakan sepasang sahabat yang menjadi dekat lantaran ayah Choi adalah mentor spiritual Park.
Choi Soon-sil sempat dicurigai karena sering berinteraksi dengan pejabat pemerintahan dan Pemerintah Korsel.
Ia juga dicurigai sering menerima dokumen-dokumen pemerintah, termasuk pidato kepresidenan. (Reuters/NPR)