Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Negara Jepang memang terkenal sempit, memanfaatkan semua ruang yang ada seefisien mungkin agar bermanfaat dan paling penting menguntungkan.
Hal ini terbukti dari penjualan soba (bakmi Jepang dari tepung gandum) dari sebuah toko di Stasiun Shiojiri Nagano Jepang, hanya dengan pintu toko selebar 50 centimeter saja.
Ini artinya pesumo berbadan besar tidak bisa masuk toko soba itu yang hanya selebar 50 cm saja.
Orang menunggu kereta, pesan soba dan makan berdiri di tempat itu. Itu pun hanya untuk dua orang karena begitu sempit.
Awalnya membeli menu makanan yang diinginkan dengan koin kita masukkan ke alat yang tersedia. Koin masuk, tinggal kita tekan pilihan makanan dan kupon ke luar.
Lalu kupon diberikan ke petugas penjual toko. Tak lama makanan ke luar dan kita makan sambil berdiri.
Minuman ambil sendiri dari pot besar plastik transparan yang telah tersedia berisi air dan gelas yang tersedia.
Usaha toko soba ini telah berjalan sejak 14 tahun lalu tepatnya Oktober 2002 di Stasiun Shiojiri Kota Nagano.
Menunya antara lain Kakiage soba (soba dengan gorengan) dengan harga 370 yen, Azumi Noja wasabi soba (soba dengan sayur) harga 420 yen, Kakiage mie telur seharga 410 yen, Kamo soba (bebek) seharga 460 yen.
Saat ini sebanyak 39 toko berlokasi di wilayah Joshinetsu (Nagano dan sekitarnya) yang sedang mengkampanyekan makanan soba dan salah satunya termasuk Kikyo yang mendapat sorotan masyarakat karena toko yang sangat sempit tapi enak dan selalu jadi sasaran para penggemar makanan soba Jepang.
Jangan lupa pula, ternyata toko ini berdiri di tengah antara bagian luar dan bagian dalam Stasiun Shiojiri.
Bagian luar stasiunnya, tentu di luar stasiun tempat tunggu penumpang yang mau masuk stasiun, ada bangku-bangku, dari sana juga bisa pesan dan beli soba sambil duduk di bangku jemputan penumpang kereta api.