Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, ATHENA - Ribuan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di Yunani, (17/11/2016). Mereka memprotes kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke negara itu.
Sekitar tujuh ribu orang pengunjuk rasa, sebagian di antaranya anggota pendukung partai komunis, membanjiri jalanan Athena, Yunani.
Membawa papan bertuliskan "Tak diinginkan!" massa pengunjuk rasa bergerak menuju Kedutaan Besar AS untuk Yunani di Athena.
Otoritas setempat melarang demonstran mencapai pusat kota Athena, di mana Obama sedang bertemu Presiden Yunani Procopis Pavlopoulos.
Bentrok langsung terjadi setelah sejumlah pengunjuk rasa yang membawa tongkat kayu dan petasan mencoba memecah barikade polisi.
Polisi antikerusuhan Yunani kemudian menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghalau massa yang terus melemparkan petasan.
Pemimpin partai komunis Yunani, Dimitris Koutsoumbas, menilai kunjungan Obama ke Yunani dianggap sebagai sebuah provokasi.
"AS adalah negara yang menyebabkan kudeta militer, intervensi, dan perang imperial dari Ukraina sampai Timur Tengah, Afrika Utara, Asia, dan Amerika Latin," kata Koutsoumbas.
Terakhir kali Yunani menerima kunjungan seorang presiden AS adalah pada 1999, di mana kunjungan Bill Clinton saat itu juga memicu konflik. (Fox News/Reuters)