Meski begitu, menurut Carlo, Emma terlihat “abadi”.
Morano juga tidak mengonsumsi daging merah karena takut terkena kanker.
"Pisah ranjang" dengan suami
Ada satu hal lain soal umur panjang Morano ini: ia pisah ranjang dengan suaminya pada 1938, setahun setelah bayi mereka meninggal saat usia enam bulan.
Perkawinan itu sendiri tidak harmonis menurut Morano.
Ia menikah saat berumur 26 tahun.
Meski pisah ranjang, mereka masih tetap terikat dalam perkawinan sampai suaminya meninggal tahun 1978.
Morano bekerja di sebuah pabrik hingga usia 75 tahun dan memilih tidak menikah lagi.
“Saya tidak ingin dikuasai orang lain,” kata Morano kepada New York Times.
Kisah hidupnya sempat memberi inspirasi bagi pertunjukan musik khusus, dalam bentuk prosa dan dansa. Pertunjukan itu dilakukan di kota tempat Morano menghabiskan sebagian besar hidupnya, Verbania, Italia bagian utara.
Pertunjukan itu, seperti kata penulisnya, “Mewakili keberanian seorang perempuan yang memberontak melawan kekerasan dalam rumah tangga.”
Morano sendiri tidak pernah meninggalkan apartemen dua kamarnya selama 20 tahun. Pada ulang tahunnya kemarin ia banyak dikunjungi orang.
Salah satunya Bava, yang mulai merasakan tekanan, seakan-anak ia sedang menjaga Menara Pisa yang miring jangan sampai rubuh.
“Ketika Emma meninggal, orang akan meminta pertanggunganjawabku.”