TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON - Perdana Menteri Selandia Baru John Key akhirnya memutuskan untuk mundur dari jabatannya atas alasan demi keluarga.
Keputusan yang dianggap cukup mengejutkan itu datang dari kebimbangannya untuk lanjut memerintah setelah menjabat selama delapan tahun.
John Key mengaku dirinya tak tega untuk selalu meninggalkan keluarganya demi jabatan yang diembannya dalam jangka waktu yang cukup lama.
Karenanya, John Key menyebut dirinya mengundurkan diri demi menghabiskan waktu lebih banyak dengan istri dan dua anaknya.
"Ini adalah keputusan tersulit yang pernah saya buat. Saya tak tahu apa yang akan saya lakukan selanjutnya," kata John Key, Senin (5/12/2016).
"Tapi, saya tak mungkin juga lanjut memerintah sampai empat periode. Bagi keluarga saya, 10 tahun sudah terlalu lama," lanjutnya.
Pengunduran dirinya akan efektif berlaku pada 12 Desember mendatang, saat anggota parlemen partai nasional memilih pemimpin baru mereka.
John Key memerintah Selandia Baru sejak memenangkan pemilu pada 2008 dan begitu seterusnya di pemilu 2011 dan 2014.
Namun, jejak kariernya di dunia perpolitikan sudah menjulang sejak diangkat sebagai Ketua Partai Nasional pada 2006.
John Key selama ini dipandang sebagai perdana menteri terpopuler sepanjang sejarah Selandia Baru.
Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Bill English merupakan orang yang didukung John Key untuk menggantikan posisinya sebagai perdana menteri. (The Guardian/Independent).