TRIBUNNEWS.COM, DAKAR - Jumat (6/1/2016) siang waktu setempat, pesawat CN-235 220M Multi Purpose produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akhirnya tiba di Pusat Airforce Senegal, Dakar.
Pesawat buatan Indonesia ini merupakan pesanan kedua untuk Senegal.
Untuk menuju negara pembeli, CN-235 telah menempuh perjalanan panjang selama 11 hari dengan jarak lebih dari 16.000 kilometer.
Selanjutnya, pesawat ini akan diserahterimakan kepada Senegal.
Satu orang mekanik PT DI akan tinggal selama setahun di Senegal sebagai bagain dari garansi maintenance satu tahun dari PT DI.
Pesawat kedua pesanan Pemerintah Senegal ini telah lama ditunggu-tunggu sejak Oktober 2016.
Pesawat tiba bersama 15 kru WNI yang terdiri dari empat pilot, satu orang di antaranya Warga Negara Senegal, satu flight test engineer dan 10 mechanic.
Kedatangan pesawat yang dipiloti Kapten Esther Gayatri Saleh tersebut disambut Dubes RI Dakar Mansyur Pangeran beserta Staf.
Jenderal Birame Diop, Chief of Senegalese Air Force / KSAU Senegal beserta jajaranya.
Mr Pierre Baudechon, Regional Manager AD Trade Belgium bersama jajarannya.
perwakilan dari PT DI serta Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) yang sehari sebelumnya telah tiba di Dakar.
Siaran pers yang diterima Kompas.com menyatakan, KSAU Senegal Jenderal Birame Diop sangat senang dengan datangnya pesawat CN-235 tersebut.
"Kedatangan pesawat tersebut telah lama ditunggu untuk memperkuat armada angkatan udaranya," kata Mansyur.
KSAU Senegal juga menyampaikan kesan baiknya selama kunjungannya ke Indonesia dalam rangka menghadiri serah terima pesawat dari PT DI kepada AD Trade Belgium.
Serta pelepasan ferry flight CN-235 dari Bandung tanggal 27 Desember 2016.