TRIBUNNEWS.COM, QUEBEC -- Tersangka pelaku serangan teror di sebuah masjid Kota Quebec, Alexandre Bissonnette, untuk kali pertama muncul di muka pengadilan, Senin sore waktu setempat atau Selasa (31/1/2017) pagi WIB.
Dalam kemunculan singkatnya, Bissonnette tidak memasukkan pembelaan kepada pengadilan. Proses persidangan pun akan dilanjutkan pada 21 Februari mendatang.
Seperti dilansir AP, Bissonnette muncul dengan kaki dan tangan terikat, mengenakan seragam tahanan berwarna putih.
Selama berada di ruang siang, dia hanya menunduk seolah melihat ujung kakinya saja. Gerak-geriknya pun menunjukkan kegelisahan.
Sebelumnya diberitakan, dakwaan yang dijatuhkan kepada pemuda 27 tahun ini adalah pembunuhan tingkat I atas enam orang.
Dia pun didakwa melakukan percobaan pembunuhan terhadap lima orang. Lima orang tersebut kini masih berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Diberitakan BBC, Bissonnette ditangkap di dalam mobilnya yang berhenti di sebuah jembatan yang menghubungkan Quebec dan Ile d'Orleans.
Dari tempat itu, dia menelepon polisi, dan mengaku akan bekerja sama atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Berdasarkan pemberitaan di media setempat, Bissonnette disebut sebagai mahasiswa jurusan ilmu politik dan antropologi di Universitas Laval University.
Kampus Universitas Laval berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian penembakan pada Minggu malam.