TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Dalam sebuah transkrip bocor yang diperoleh Associated Press, Presiden AS Donald Trump mengancam melalui sambungan telepon kepada Presiden Meksiko Enrique Pena Nito.
Isi ancaman di dokumen tersebut, Trump akan mengerahkan pasukan AS ke Meksiko untuk menghentikan "bad hombres" (laki-laki buruk) di sana, kecuali militer Meksiko melakukan lebih banyak lagi untuk mengontrolnya.
Dalam kutipan transkrip pembicaraan itu, tidak jelas siapa yang dimaksud Trump dengan "bad hombres", apakah pengedar obat-obatan, imigran, atau keduanya, atau ada arti lain dari pernyataan itu.
Transkrip tersebut juga tidak menampilkan respon dari Presiden Enrique Pena Nieto.
Kendati demikian, transkrip tersebut menunjukkan secara jelas bagaimana sang presiden baru melakukan diplomasi di dalam ruang tertutup.
Baca: Rahasia Perawatan Rambut Presiden Donald Trump
Pernyataan Trump mengindikasikan bahwa dia menggunakan bahasa yang blak-blakan dan keras dengan para pimpinan dunia seperti yang biasa dia gunakan saat kampanye.
Juru Bicara Gedung Putih tidak merespon pertanyaan CNBC atas kejadian ini.
Telepon yang dilakukan antara kedua pimpinan tersebut sebenarnya ditujukan untuk mempererat hubungan antara presiden baru dan aliansinya.
Keduanya memang kerap bertikai di hadapan publik, khususnya terkait keinginan Trump agar Meksiko membayar tembok perbatasan kedua negara. Ini adalah sesuatu yang ditolak mentah-mentah oleh Meksiko.
"Anda memiliki sejumlah bad hombres di sana. Anda tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan mereka. Saya rasa militer Anda takut. Dan militer kami tidak, jadi saya mungkin akan mengirim mereka ke sana untuk mengatasi hal itu," demikian bunyi Transkrip tersebut.
Seorang sumber yang bisa mengakses transkrip telepon kenegaraan itu mengirimkan kepada AP.
Seorang jurnalis Meksiko juga menulis transkrip tersebut di salah satu websiteMeksiko pada Selasa (31/1). Laporan tersebut mendeskripsikan Trump mempermalukan Pena Nieto dalam percakapan konfrontasi.
Namun, departemen luar negeri Meksiko membantahnya. "Pernyataan yang Anda buat tentang percakapan itu tidak sesuai dengan realitas," demikian pernyataan resmi departemen luar negeri Meksiko.
Ditambahkan pula, hasil pembicaraan kedua kepala negara cukup konstruktif dan disepakati kedua belah pihak untuk terus ditindaklanjuti dan kedua pihak akan menggelar pertemuan secara rutin untuk mencapai kesepakatan sehingga positif untuk Meksiko dan AS.
Sebelumnya, Trump memang pernah menggunakan kalimat "bad hombres". Pada debat presiden Oktober lalu, dia berjanji akan memberantas "drug lords" dan "bad people" di AS.
"Kita memiliki sejumlah bad hombres di sini, dan kita akan mengusir mereka," kata Trump. Kalimat yang langsung menyebar di sosial media itu diartikan oleh para pesaingnya sebagai imigran.
Sumber : CNBC