TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Malaysia sebut kematian kakak tiri Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un tak akan mengganggu hubungan diplomatik Korut-Malaysia.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi secara resmi mengonfirmasi bahwa yang tewas di Terminal 2 Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia, Senin (13/2/2017), adalah Kim Jong Nam, kakak tiri Kim Jong Un.
Ahmad Zahid Hamidi mengatakan kematian Kim Jong Nam tidak akan berpengaruh pada hubungan diplomatik kedua negara tersebut.
Meski demikian, seorang pejabat senior Malaysia mengatakan diplomat-diplomat Korut sempat keberatan atas autopsi yang dilakukan Malaysia terhadap jenazah Kim Jong Nam.
Hubungan diplomatik antara Malaysia dan Korut sudah terjalin sejak 1973.
Namun, Korut baru membuka kantor kedutaan di Kuala Lumpur pada 2003 dan pada 2004, Malaysia menyusul membuka kantor kedutaannya di Pyongyang.
Baik Korut dan Malaysia memberlakukan kebijakan bebas visa bagi pendatang dari masing-masing negara.
Dari kerjasama mereka, Korut mengimpor minyak mentah, karet, dan kelapa sawit dari Malaysia, yang sebaliknya mengimpor barang elektronik dan bahan kimiawi seperti besi dan baja.
Selama bertahun-tahun, hubungan kedua negara tersebut bertumbuh secara positif, di mana Malaysia menjadi gerbang bagi Korut untuk menyentuh pasar Asia Tenggara.
Kematian sosok penting Korut di Malaysia yang terjadi pekan ini bukan menjadi kali pertama hubungan diplomatik Malaysia-Korut disorot.
Sebelumnya, hal itu pernah disorot setelah mantan Duta Besar Korut untuk Malaysia Jang Yong Chol dieksekusi Pemerintah Korut di Pyongyang.
Jang Yong Chol, yang merupakan sepupu dari Kim Jong Nam, dieksekusi setelah ditarik dari penugasannya di Kuala Lumpur pada 2013 lalu.
Kim Jong Nam meninggal dunia setelah disemprotkan bahan kimiawi pada wajahnya, sesaat sebelum terbang ke Macau.
Ia merupakan putra tertua Kim Jong Il, rezim pendahulu Korut dan ayah dari Kim Jong Un, yang lahir dari hubungan gelap sang ayah dengan seorang aktris Korsel Sung Hae Rim.
Selama ini, Kim Jong Nam tinggal mengasingkan diri di luar Korut lantaran diusir oleh Kim Jong Il. (Star Online/International News)